KOTA CIREBON, iNews.id - Menolak rencana pemerintah menaikan harga BBM dan kenaikan tarif daftar listrik (TDL), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) melakukan aksi unjuk rasa ( unras) di depan Kantor Balai Kota Cirebon, Jalan Sikiwangi, Kota Cirebon, Senin ( 29/8/2022).
Sikap HMI menolak rencana pemerintah tersebut atas dasar peran untuk melakukan kontrol dan pengawasan terhadap setiap kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada masyarakat kecil.
Ketua HMI Cirebon,Yasir Sutisna memastikan keberpihakan dari setiap kebijakan pemerintah terhadap kesejahteraan rakyat.
"Kalau tidak berpihak kepada rakyat, jelas kami menolak rencana pemerintah. Karena merugikan masyarakat. Terutama pelaku UMKM dan masyarakat menengah ke bawah. Mereka baru saja akan bangkit, tapi kembali ditenggelamkan oleh pemerintah," tuturnya
Menurutnya, pemerintah Indonesia masih memberlakukan subsidi kepada tiga jenis BBM, yaitu jenis Pertalite dan Solar Subsidi serta Pertamax. Subsidi BBM yang besar tersebut membebani postur APBN sehingga Pemerintah Indonesia berencana mengurangi beban tersebut dengan menaikkan harga BBM bersubsidi.
"Kenaikan BBM bersubsidi memiliki multiplier effect seperti inflasi yang tinggi. turunnya daya beli masyarakat dan meningkatnya angka kemiskinan. Sementara pada sisi lain, terdapat persoalan yang selalu terjadi setiap tahun, yaitu penyaluran BBM bersubsidi tidak tepat sasaran, di mana orang mampu (kaya) lebih banyak menikmati BBM bersubsidi," ujarnya.
Setidaknya 60 persen konsumen, lanjut Yasir, yang menggunakan BBM subsidi adalah kelompok masyarakat menengah atas dengan pemanfaatan BBM subsidi. Persoalan lain yang dihadapi Indonesia adalah adanya mafia dalam sektor minyak dan gas (migas) dan tambang.
"Keberadaan mafia tersebut memperpanjang persoalan energi di Indonesia sehingga sulit untuk mewujudkan swasembada energi di Indonesia," pungkasnya.
Aksi unjuk rasa yang diikuti ratusan masa HMI tersebut mendapatkan pengawalan dari pihak Kepolisian Cirebon Kota, meski diwarnai aksi pembakaran ban bekas namun unras berjalan tertib dan lancar.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait