Perusahaan Wilmar Internasional ini resmi didirikan dengan modal awal 7.100 hektar kebun kelapa sawit.
Martua Sitorus bersama rekan bisnisnya, William, mengelola perusahaan tersebut dengan sangat baik dengan menitikberatkan konsentrasi pada bisnis hasil perkebunan kelapa sawit.
Bertambahnya usia perusahaan membuat mereka semakin lincah dalam menggarap pengelolaan perusahaan sehingga mereka mampu membangun pabrik sendiri untuk memproduksi minyak kelapa sawit.
Dihadapkan pada krisis moneter di tahun 1997, Wilmar Internasional ternyata tetap tegak berdiri di tengah tumbangnya berbagai perusahaan besar yang kala itu gulung tikar dan tak jarang yang menjual kepemilikannya.
Di bawah keterampilan bisnis Martua Sitorus yang jenius, perusahaan Wilmar Internasional malah dapat memberikan 2,5 persen tunjangan krisis kepada para karyawannya, padahal banyak perusahaan lain yang memotong gaji karyawan mereka.
Bisnis dari Martua Sitorus melalui Wilmar Internasional ini diketahui berbasis di Singapura dengan 48 perusahaan yang berbeda di mana salah satu perusahaannya itu adalah PT Multimas Nabati Asahan yang memproduksi minyak goreng dengan merek dagang Sania.
Perkembangan Bisnis Martua Sitorus
Keuntungan hingga miliaran dollar dihasilkan oleh Wilmar Internasional. Tak heran jika diperkirakan perusahaan raksasa ini telah memiliki total aset sebesar US$1,6 miliar dengan total pendapatan US$4,7 miliar dan laba bersih $58 juta di tahun 2005.
Tak puas dengan kesuksesannya, Martua Sitorus kembali mendirikan usaha lainnya yaitu pada bidang hilirisasi atau produk turunan yang memiliki nilai yang lebih tinggi.
Berbagai jenis usaha bisnis yang berhasil ia kembangkan yang kesemuanya itu terspesifikasi di wilayah agrobisnis seperti di antaranya adalah penyulingan minyak goreng, pengepakan dan penjualan, lemak khusus, oleokimia, produk biodiesel; serta pengolahan biji-bijian.
Usaha pengepakan yang ia kembangkan meliputi merchandising minyak sawit dan produk laurics (semacam lemak nabati), pengolahan minyak sawit dan refinery, minyak sayur biji-bijian dan kedelai.
Konsumen perusahaannya rata-rata berasal dari negara tetangga seperti China, Vietnam dan termasuk Indonesia sendiri.
Pada 31 Desember 2005, Perusahaan yang didirikan oleh Martua Sitorus ini telah memiliki aset berupa tanah sebesar 69.171 hektar, 65 pabrik, 7 kapal tanker dan 20.123 karyawan.
Dilansir dari majalah bizlaw.id, perusahaannya memiliki 30 negara tujuan eksportir. Puncaknya, perusahaan Wilmar tercatat di bursa Singapura di Agustus 2005, dengan nilai saham US$2 miliar.
Kerja Sama Bisnis Martua Sitorus & ok Khoon Hong
Bersama dengan Kuok Khoon Hong, Martua Sitorus alias A Hok sepakat untuk menjalankan bisnis dan mengembangkannya bersama.
Kuok Khoon Hong alias William bertindak sebagai Chairman & CEO sedangkan Martua Sitorus alias A Hok berperan sebagai Chief Operating Officer (COO) dalam perusahaan Wilmar International Ltd.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait