KABUPATEN CIREBON, iNews. id - Kisah sukses Sally Giovani yang awalnya menjual batik keliling pasar, kini memiliki toko grosir batik dengan luas 1,5 hektar menarik untuk dibahas.
Sally Giovani terbilang anak muda yang sukses berbisnis. Memutuskan berwirausaha sejak umur 18 tahun dengan modal dari hasil amplop tamu pernikahannya. Sally bersama dengan suaminya yang bernama Ibnu Riyanto adalah pemilik dari Trusmi Group yang memiliki bisnis di berbagai bidang seperti Batik, Fashion, Property, Rental Mobil dan Kuliner Asal Cirebon. Selain itu Sally juga merupakan pembina 8 Rumah Tahfidh (Yayasan Rizki Berlimpah Berkah).
Lalu, bagaimana kisah Sukses Sally Giovani? Sebelum membahas kisahnya, lebih baik kita bahas profil Sally Giovani terlebih dahulu berikut ini.
Profil Sally Giovani
Pemilik nama Sally Giovani, kelahiran 25 September 1988. Sally giovani terlahir dari keluarga dengan ekonomi yang terbilang menengah kebawah. Selain itu, orangtua Sally bercerai saat ia umur 6 tahun. Sebelum menikah ia hanya tinggal bersama ibu dan adiknya, ibu nya hanya membuka warung sembako untuk mendapatkan penghasilan demi menghidupi kedua anaknya. Ia memiliki suami yang bernama Ibnu Riyanto dan sebagai partner nya dalam berbisnis.
Kisah Sukses Sally Giovani membangun bisnis batik Trusmi
Saat lulus SMA, Sally menginjak umur 18 tahun. Namun, ia tidak bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang kuliah karena keterbatasan ekonomi. Untuk meringankan beban ibu nya Sally meminta izin untuk menikah dengan pilihannya yaitu Ibnu Riyanto. Awalnya ibunya tidak merestui karena Sally masih tergolong muda, akhirnya ibunya merestui pernikahannya dengan suaminya sekarang.
Setelah menikah, Sally dan suaminya mencari cara bagaimana agar bisa mendapatkan penghasilan. Banyak yang memandang sebelah mata keluarga kecilnya ini, karena Sally dan sang suami sama-sama masih muda. Dengan tekad yang kuat dan kegigihan mereka berdua berusaha membuktikan bahwa mereka bisa sukses dan membangun keluarga yang baik kepada orang sekitarnya yang memandang sebelah mata.
Mulai Usaha
Akhirnya pada tahun 2006 Sally dan suaminya mengambil keputusan untuk berwirausaha. Dengan bermodal dari hasil pemberian amplop dari tamu pernikahannya dengan nominal Rp37 juta. Mereka bermodal Rp15 juta untuk membeli kain mori atau kain putih pilis sebagai bahan batik untuk dijual kembali. Pada saat itu keuntungan yang dimilikinya hanya Rp8 ribu dari per lembar kain. Saat itu banyak orang yang membeli kain Sally untuk dijadikan kain kafan.
Awalnya Sally tidak berpikir untuk membuat batik, karena minimnya pengetahuan mengenai kain batik. Lalu, mereka berpikir ulang dengan tidak menjual kain mori karena risikonya besar bila tidak laku. Setelah 5 bulan kemudian ia mengalami kerugian.
Sally mendapatkan saran dari mertuanya, dengan memanfaatkan kain yang tersisa dijadikan batik. Dengan bermodal Rp12 juta ia mulai berbisnis batik khas Cirebon. Sally menawarkan produk dagangannya berkeliling pasar di kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya demi mendapatkan pelanggan batiknya. Selain berjualan, ia juga bertanya ke pebisnis batik lain untuk mengetahui tentang model batik yang sedang laris di pasaran saat itu.
Punya Toko
Pada 2011, usahanya membuahkan hasil dengan memiliki 3 toko. Toko pertama yang didirikan oleh Sally Giovanny dan suami berada di Jalan Trusmi Kulon No 129. Nama Butik Batik itu adalah batik IBR.
Saat itu, mereka hanya memiliki 2 orang karyawan yang membantu mereka di toko. Seiring berjalannya waktu, batik Trusmi Sally semakin berkembang, populer, dan ramai pembeli. Karena berkembangnya kota Cirebon sebagai kota tujuan wisata memberi dampak positif dalam bisnis batik Trusmi Sally.
Dari Keliling Pasar
Awalnya Sally hanya berjualan keliling pasar lalu mempunyai toko permanen berukuran kecil. Namun, berkat kegigihan ia meraih kesuksesan, Sally kini mempunyai sebuah toko grosir batik Trusmi dengan luas mencapai 1,5 hektar. Bisa dibilang, toko batiknya kini telah menjadi toko batik yang terluas di Indonesia.
Dan batik Trusmi mempunyai cabang di berbagai kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Selain itu, Sally mengikuti perkembangan bisnis digital, gencar mengembangkan bisnisnya di dunia online. Beberapa langkah yang dilakukan adalah dengan mengelola akun Instagram @btbatiktrusmi dan website resmi eBatikTrusmi.com.
Saat ini Sally Giovani telah mempunyai lebih dari 850 karyawan tetap dan 500an pengrajin batik. Setiap hari gerainya tidak pernah sepi dengan estimasi pengunjung hingga ribuan. Dengan omzet yang ia peroleh bahkan bisa mencapai 100 juta setiap harinya.
Demikianlah pembahasan mengenai kisah sukses Sally Giovani pengusaha batik Trusmi. Semoga dapat menginspirasi Anda.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait