Makan Ikan Hiu Putih yang Dilindungi, Vlogger Cantik Ini Terancam 5 Tahun Penjara

Muhaimin
Vlogger cantik tuai kecaman setelah live makan hiu putih yang dilindungi. Foto: SINDOnews

Videonya yang viral telah dihapus dari akun Tizi setelah mendapat reaksi keras dari publik. Salah satu pengguna platform media sosial China Weibo berkomentar; “Dia benar-benar makan apa saja untuk menarik bola mata. Saya ngeri ketika melihatnya memakan ekor buaya." 

Mengutip South China Morning Post, Selasa (2/8/2022), Tizi dengan cepat menumbuhkan pengikut online-nya berkat kombinasi "tampilan manis" dan "pilihan makanannya yang berani". 

Sebelumnya, dia telah berbagi video lain tentang dirinya yang memakan hewan eksotis, termasuk buaya dan burung unta yang dimasak dengan bumbu. 

Polisi di Nanchong sedang menyelidiki kasus Tizi memakan ikan hiu putih yang dilindungi. Hal itu disampaikan biro pertanian dan pedesaan kota setempat, sebagaimana dilaporkan The Beijing News. 

Biro tersebut telah menentukan bahwa hewan itu adalah hiu putih besar yang terancam punah, bukan hiu gigi kait seperti yang diklaim oleh Tizi. Seorang pejabat setempat mengeklaim hukumannya bisa lebih berat jika hiu itu masih remaja. 

Pengacara di Beijing, Chang Yachun, mengatakan Tizi menghadapi hukuman 5 tahun penjara atau penahanan kriminal dan denda jika terbukti bersalah membeli produk satwa liar langka dan terancam punah secara ilegal. 

Tetapi jika dia dihukum karena kejahatan yang sangat serius, lanjut Chang, dia dapat dijatuhi hukuman setidaknya 10 tahun penjara dan juga menghadapi denda atau penyitaan propertinya. Beberapa orang yang diduga memperoleh hiu dari provinsi Fujian, China timur telah ditahan.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network