Jonah kemudian menceritakan kisahnya yang harus berurusan dengan pihak keamanan bandara karena "kelebihan" yang dimilikinya itu.
Menurutnya, saat itu anggota keamanan bandara mencurigainya membawa paket mencurigakan. Ia kemudian ditarik ke samping untuk diperiksa saat mengantri untuk penerbangan.
“Mereka mengira saya memiliki sesuatu di celana saya, saya tidak tahu apakah itu pistol, mungkin mereka mengira itu dinamit atau semacamnya; Hanya tonjolan yang tidak biasa,” Jonah menjelaskan.
“Ini adalah awal dari pemindai baru yang pada dasarnya menunjukkan Anda telanjang secara garis besar," ujarnya.
"Saya memiliki penis saya di sisi kaki saya, setengah jalan ke lutut saya, dan mereka mengeluarkan saya dari garis (antrian), dan membuat saya membedaki jari saya - saya pikir itu mendeteksi jika saya memiliki barang bom," ucapnya.
Meskipun ada gangguan pada hari itu, Jonah dengan santai menjalani pemeriksaan tersebut dan mengaku tidak mengambil hati.
“Mereka tidak pernah benar-benar menepuk saya atau meraihnya, hanya saya yang menjelaskan dengan tenang," ujarnya.
“Itu lucu pada saat itu, saya tidak pernah khawatir tentang apa pun. Apa hal terburuk yang akan terjadi? Mereka akan membuat saya menariknya keluar? Saya telah melakukan itu sekitar satu miliar kali untuk orang-orang,” pungkasnya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait