5 Amalan Dibulan Muharram, Waktu yang Tepat Untuk Bertaubat

Hantoro
LIMA amalan di bulan Muharram, waktu yang tepat untuk taubat, diyakini juga puasa di bulan Muharram tepatnya 10 Muharram akan menghapuskan dosa selama satu tahun. (Foto: Istimewa)

2. Memperbanyak amal salih

Sebagaimana perbuatan dosa pada bulan ini akan dibalas dengan dosa yang besar maka begitu pula perbuatan baik. Bagi yang beramal salih pada bulan ini maka akan menuai pahala yang besar sebagai kasih sayang dan kemurahan Allah Subhanahu wa ta'ala kepada para hamba-Nya.

Ini adalah keutamaan yang besar, kebaikan yang banyak, tidak bisa dikiaskan. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta'ala adalah pemberi nikmat, pemberi keutamaan sesuai kehendaknya dan kepada siapa saja yang dikehendaki. Tidak ada yang dapat menentang hukumnya dan tidak ada yang dapat menolak keutamaan-Nya. (At-Tamhid, Ibnu Abdil Barr 19/26, Fathul Bari, Ibnu Hajar 6/5)

3. Tobat

Tobat adalah kembali kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dari perkara yang Dia benci secara lahir dan batin menuju kepada perkara yang Dia senangi. Menyesali atas dosa yang telah lalu, meninggalkan seketika itu juga dan bertekad untuk tidak mengulanginya kembali. Taubat adalah tugas seumur hidup.

Maka kewajiban seorang Muslim apabila terjatuh dalam dosa dan maksiat untuk segera bertobat, tidak menunda-nundanya, karena dia tidak tahu kapan kematian akan menjemput. Dan juga perbuatan jelek biasanya akan mendorong untuk mengerjakan perbuatan jelek yang lain. Apabila berbuat maksiat pada hari dan waktu yang penuh keutamaan, maka dosanya akan besar pula, sesuai dengan keutamaan waktu dan tempatnya. Maka bersegeralah bertaubat kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.

4. Puasa Asyura

Dari hari-hari bulan Muharram, puasa yang paling ditekankan untuk dilakukan adalah puasa pada hari Asyura yaitu pada tanggal 10 Muharram. Berpuasa pada hari tersebut akan menghapuskan dosa-dosa setahun yang lalu. Abu Qotadah Al Anshoriy berkata:

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

"Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, 'Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.' Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa Asyura? Beliau menjawab, 'Puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu'." (HR Muslim nomor 1162)

Imam An-Nawawi rahimahullah mengatakan, "Para ulama sepakat hukum melaksanakan puasa Asyura untuk saat ini (setelah diwajibkannya puasa Ramadhan, pen) adalah sunah dan bukan wajib."

5. Membaca doa-doa

Berikut ini dua doa yang bisa menjadi amalan 1 Muharram awal tahun baru hijriah.

Doa Pertama:

Dari ‘Abdullah bin Hisyam radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

كَانَ أَصحَابُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ يَتَعَلَّمُونَ هَذَا الدُّعَاءَ كَمَا يَتَعَلَّمُونَ القُرآنَ إِذَا دَخَلَ الشَّهرُ أَو السَّنَةُ:

"Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan doa sebagaimana mengajarkan Alquran di mana doa ini dibaca saat memasuki awal bulan atau tahun:

اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيْمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالإِسْلَامِ، وَجِوَارٍ مِنَ الشَّيطَانِ، وَرِضوَانٍ مِنَ الرَّحمَنِ

Allohumma ad-khilhu ‘alainaa bil amni wal iimaani was salaamati wal Islaam, wa jiwaarim minasy-syaithooni, wa ridhwanim minar rohmaani

"Ya Allah, masukkanlah kami pada bulan ini dengan rasa aman, keimanan, keselamatan, dan Islam, juga lindungilah kami dari gangguan setan, dan agar kami mendapat rida Allah (Ar-Rahman)."

(HR Al-Baghawi dalam Mu’jam Ash-Shahabah, sanadnya sahih. Imam Ibnu Hajar mensahihkan hadis ini dalam Al-Ishabah, 6:407-408. Hadis ini mawquf termasuk perkataan sahabat sesuai syarat kitab shahih)

Sebagaimana disebutkan Syekh Muhammad Shalih Al-Munajjid, "Doa ini ada riwayatnya. Seorang Muslim sangat bagus sekali mengamalkan doa ini ketika masuk awal bulan (terlihat hilal)." (Fatawa Al-Islam Sual wa Jawab, nomor 322345)

Doa Kedua:

Dari Thalhah bin ‘Ubaidillah, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat hilal, beliau mengucapkan:

اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ رَبِّى وَرَبُّكَ اللَّهُ

Allohumma ahlilhu ‘alayna bilyumni wal iimaani was salaamati wal islaami. robbii wa robbukallah

"Ya Allah, tampakkanlah bulan itu kepada kami dengan membawa keberkahan dan keimanan, keselamatan, dan Islam. Rabbku dan Rabbmu (wahai bulan sabit) adalah Allah."

(HR Ahmad, 1:162 dan Tirmidzi nomor 3451, dan Ad-Darimi. Tirmidzi mengatakan hadis ini hasan gharib. Syekh Al-Albani mengatakan hadis ini sahih)

Demikian penjelasan mengenai amalan 1 Muharram 2022 tahun baru Islam. Wallahu a'lam bisshawab.

Editor : Miftahudin

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network