Di festival Kuil Hirose, bukan air yang dilempar dan dihamburkan, melainkan pasir. Itulah sebabnya ritual ini dikenal sebagai festival yang aneh. Awalnya, festival ini disebut dengan Otaue Sinji.
Festival Onda Matsuri.(Foto:Kansai Culture)
Petani Asuka telah mewarisi festival ini sebagai tradisi. Petani muda Asuka memakai topeng Tengu (goblin hidung panjang) dan Okina (orang tua), kemudian mengayunkan tongkat bambu untuk melindungi orang dari roh jahat.
Perayaan biasanya dimulai dengan drum Jepang (Ichiban-daiko), diikuti oleh drum Jepang lainnya (Niban-daiko). Ini adalah ciri khas dalam festival panen.
Bagian pertama dari Onda Matsuri ini adalah upacara persembahan doa untuk menanam padi, menanam benih, dan menggarap sawah. Kemudian drum Jepang ketiga (Sanban-daiko) dimainkan untuk puncak festival. Ini adalah upacara kebahagiaan yang luar biasa untuk pernikahan.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait