Ini Rangkaian Muludan di Keraton Kacirbonan

Dede Kurniawan
Abdi dalam Kraton Kacerbonan tengah membersihkan halaman Kraton sebelum kegiatan pelal agung di laksanakan besok (foto : Dede Kurniawan)

KOTA CIREBON, iNews.id - Muludan adalah salah satu tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat Cirebon dan sekitarnya yang bertujuan menyambut hari kelahiran nabi besar Muhammad Saw.

Seperti pada umumnya di Keraton-Keraton yang ada di Cirebon, rangkaian Kegiatan Muludan biasnya di mulai sekitar 1 bulan sebelum tanggal 12 Rabbiul awal, sama seperti yang dilaksanakan di Keraton Kacirbonan.

Rangkaian Kegiatan Muludan di Keraton Kacirbonan dimulai pada tanggal 5 Shafar, dimana dalam kegiatan ini, keluarga Keraton membuat iwak (ikan.red) bekasem. Iwak bekasem sendiri adalah salah satu menu yang disajikan pada puncak kegiatan Muludan atau yang biasa disebut dengan pelal agung.

"Iwak bekasem sendiri biasanya dibuat dari 3 jenis ikan laut yakni ikan Kakap, Ikan Kuro dan ikan bawal laut, kenapa dikatakan Iwak karena mengandung makna inget Ning awak (ingat sama badan.red)," ujar ketua Unit Kepurbakalaan Keraton Kacirbonan, Elang Iyan Ariffudin, Senin (18/10/2021).

Dikatakan Iyan, setelah ke tiga jenis ikan tadi di cuci bersih kemudian dimasukkan kedalam satu wadah yang kedap udara. Biasnya wadah yang digunakan adalah bejana.

"Pada saat Ikan dimasukan ke Bejana, kemudian di tambahkan 2 bumbu yakni gula aren dan garam krosok (garam kasar.red) dan di diamkan selama 3 Minggu hingga 1 bulan, iwak Bekasem ini nantinya di buka pada saat menjelang pelal kemudian sebelum di masak, ikan ini biasanya di jemur dulu selama 3 hari," ujar Iyan.

Editor : Miftahudin

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network