Ditawar Rp2 Miliar oleh Kolektor
Wahyu yang sadar dengan keunikan rumah peninggalan keluarganya tersebut, merasa memiliki tanggung jawab untuk tetap menjaga dan merawatnya sampai kapan pun.
"Banyak yang mau beli rumah ini. Terakhir kolektor nawar 2 M. Nggak saya lepas. Ini warisan keluarga. Kalau tahu ada angin-angin jadul ini yang masih asli dari China, pasti ditawar juga," ucapnya sambil menunjuk ke arah bawah jendela ruangan yang terdapat connecting door.
Di sisi lain, Wahyu menyayangkan kerap ada orang-orang usil yang menjadikan umah lawas konten aneh-aneh.
"Suka ada yang bilang ini rumah kosong. Padahal, rumah ini ada penghuninya. Ya, meskipun pernah ada cerita dari mendiang nenek saya dulu sehabis salat, melihat ada noni-noni Belanda turun dari tangga. Pakai baju putih, rambutnya ikal panjang pirang. Saya juga nggak tahu, katanya begitu," ujar Wahyu, tiba-tiba merasa ada sensasi merinding saat di beranda atas.
"Saya juga pernah ajak kawan saya menginap di sini. Dia juga katanya pernah mendengar ada suara seseorang turun dari tangga," lanjut Wahyu.
Meski begitu, Wahyu menganggap tidak ada yang perlu ditakuti. Selama tinggal di situ, tidak ada sesuatu yang mengganggu.
Menurutnya, bergantung keyakinan dan niat seseorang. Yang penting saling menghargai walaupun tetap saja kesan mistis itu tak bisa ditampik.
"Pernah juga mau dijadikan tempat syuting film horor. Sudah datang kru dan pemainnya. Selama satu bulan mau disewa. Tapi, tidak jadi. Lantaran hanya bangunan ini saja yang terlihat tua. Bangunan sekelilingnya tidak mendukung," kata Wahyu.
Wahyu melanjutkan, tidak keberatan bagi siapa pun yang datang dan ingin mengeksplor umah lawas. Namun, alangkah baiknya menghaturkan izin terlebih dahulu kepada pihak keluarga selaku pemilik.
"Di desa sini memang banyak rumah tua yang kosong dan menarik perhatian. Rumah ini tidak dikomersilkan. Bagi yang ingin datang ke umah lawas, kami persilakan," pungkasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait
