get app
inews
Aa Text
Read Next : Sebelum Tewas Jatuh ke Jurang Gunung Rinjani, Pendaki Cantik asal Brasil Sempat Tertawa Lepas

Presenter TV di Afghanistan Diwajibkan Pakai Cadar

Jum'at, 20 Mei 2022 | 13:08 WIB
header img
Salah satu pembawa acara TV Afghanistan, Yalda Ali (Foto: Twitter).

KABUL, iNews.id - Usai kelompok taliban kembali berkuasa, berbagai kebijakan pemerintah berkuasa kembali diambil antara lain di dunia jurnalistik. Pembawa acara TV perempuan di Afghanistan wajib memakai cadar saat tampil di depan layar. 

Keputusan ini disampaikan oleh Pemerintah Taliban dan bersifat final tak dapat diganggu gugat. Perintah itu disampaikan Kementerian Kebajikan dan Wakil Taliban yang bertugas menegakkan keputusan kelompok itu dan juga Kementerian Informasi dan Kebudayaan.  

Perintah ini juga dikirim ke semua media di Afghanistan termasuk dikirim ke Moby Group sebagai pemilik TOLOnews dan beberapa jaringan TV dan radio lainnya.  Menurut seorang pejabat media lokal Afghanistan yang enggan disebut namanya mengonfirmasi bahwa stasiunnya telah menerima perintah itu. 

Dia juga diberi tahu jika keputusan itu tidak untuk didiskusikan. Alhasil, stasiun tidak memiliki pilihan lain.  

Beberapa pembawa acara dan presenter perempuan memposting foto mereka di media sosial yang menunjukkan wajah meeka ditutupi masker selama program presentasi. Salah satu presenter TOLO terkemuka, Yalda Ali, memposting video dirinya mengenakan masker. 
Shamshad TV diketahui melaksanakan perintah itu dengan cara yang beragam. Seorang pembawa berita perempuan muncul dengan topeng wajah pada Kamis, sementara yang lain di kemudian hari tak menunjukkan wajahnya. 

Taliban berkuasa dari 1996-2001, mereka memberlakukan pembatasan yang luar biasa pada perempuan. Kaum hawa diharuskan mengenakan burka yang mencakup semua yang bahkan menutupi mata dengan jala. 

Mereka juga dilarang tampil di publik dan mendapat pendidikan. Setelah mereka merebut kekuasaan lagi di Afghanistan pada Agustus lalu, Taliban pada awalnya tampak agak melunakkan pembatasan mereka. Mereka mengumumkan tidak ada aturan berpakaian untuk perempuan. 

Namun dalam beberapa pekan terakhir, mereka telah mengambil poros garis keras yang tajam yang mengonfirmasi ketakutan terburuk para aktivis hak asasi. Awal bulan ini, Taliban memerintahkan semua perempuan untuk mengenakan pakaian dari kepala hingga ujung kaki dan hanya mata yang terlihat. 

Keputusan tersebut juga mengatakan, perempuan meninggalkan rumah hanya jika diperlukan.  Selain itu, kerabat laki-laki akan menghadapi hukuman atas pelanggaran kode berpakaian perempuan. Dimulai dengan panggilan dan meningkat ke sidang pengadilan dan hukuman penjara. 

Pemimpin Taliban juga mengeluarkan dekrit yang melarang anak perempuan bersekolah setelah kelas enam. Hal itu melanggar janji mereka sebelumnya yang mengatakan anak perempuan dari segala usia akan diizinkan mengenyam pendidikan.

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut