Bangun Generasi Emas, Program Makan Bergizi Gratis Dapat Dukungan Warga
BEKASI, iNewsCirebon.id — Program unggulan pemerintah Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali disosialisasikan untuk memperluas manfaat bagi masyarakat. Program yang digagas untuk memperkuat ketahanan gizi anak bangsa ini merupakan hasil kolaborasi antara DPR RI dan Badan Gizi Nasional (BGN).
Kegiatan sosialisasi yang digelar di Gedung Serbaguna Rawalumbu, Kota Bekasi, dihadiri Anggota Komisi IX DPR RI Ranny Fahd Arafiq, Tenaga Ahli DPR RI Fadhly, serta Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi BGN Ande Citra Restiawan. Beragam unsur masyarakat, tenaga pendidik, dan perwakilan lembaga tampak antusias mengikuti kegiatan yang menjadi bagian dari program prioritas nasional tersebut.
Dalam sambutannya, Ranny Fahd Arafiq menekankan bahwa MBG bukan sekadar pemberian makan gratis, tetapi bentuk investasi jangka panjang untuk mencetak generasi emas Indonesia 2045.
“Pemerintah berkomitmen memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat dan cerdas. Karena itu, kualitas menu, distribusi, dan pengawasan terus diperkuat agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat,” ujarnya. Minggu (26/10)
Ranny juga mengakui adanya sejumlah tantangan dalam pelaksanaan program, seperti keterbatasan dapur umum dan tenaga pelaksana. Namun, ia menilai kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan.
“Keterlibatan masyarakat dalam pengawasan penting, agar setiap rupiah yang dialokasikan benar-benar berdampak,” tambahnya.
Sementara itu, Tenaga Ahli DPR RI Fadhly menjelaskan bahwa MBG dirancang untuk meningkatkan status gizi anak-anak sekaligus menekan angka stunting. “Asupan gizi yang cukup berpengaruh langsung terhadap perkembangan kognitif dan prestasi anak. Karena itu, penyediaan makanan bergizi di sekolah dan fasilitas kesehatan adalah langkah strategis untuk masa depan bangsa,” katanya.
Dari sisi teknis, Tenaga Ahli BGN Ande Citra Restiawan menuturkan bahwa lembaganya berkomitmen menjaga empat standar utama dalam pelaksanaan MBG: kecukupan kalori, komposisi gizi, higienitas, dan keamanan pangan.
“Menu disusun berdasarkan kebutuhan gizi anak dengan memperhatikan kearifan lokal. Kami ingin memastikan setiap hidangan bukan hanya lezat, tapi juga menyehatkan,” ujarnya.
Melalui sosialisasi ini, para narasumber sepakat bahwa keberhasilan MBG tidak bisa berjalan sendiri. Dukungan masyarakat dan lembaga pendidikan dinilai penting untuk memastikan program ini benar-benar menjadi langkah nyata dalam membangun generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Editor : Miftahudin