Viral! Siswi SD Menolak Makan MBG karena Sudah Bawa Bekal dari Rumah, Diduga Takut Keracunan

JAKARTA, iNewsCirebon.id – Sebuah video viral di media sosial menunjukkan seorang ayah yang meminta anak perempuannya untuk tidak mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah, karena sudah membawa bekal dari rumah.
Momen tersebut diunggah oleh akun Instagram @rdwnilyas, Rabu (8/10/2025), bertepatan dengan hari pertama pelaksanaan program MBG di sekolah sang anak.
“Kakak ingat ya, kalau dikasih makanan dari Bu Guru, bilang saja MBG-nya tidak dimakan, oke?” ucap sang ayah dalam video.
Ia menjelaskan bahwa anaknya tidak perlu makan MBG karena sudah dibawakan bekal dari rumah. Sang ayah juga menegaskan akan memasakkan makanan yang diinginkan oleh anaknya sendiri.
“Bilang ke Bu Guru, aku tidak makan MBG karena sudah bawa bekal,” tambahnya.
Unggahan tersebut mendapat beragam tanggapan dari warganet. Sebagian besar memahami kekhawatiran sang ayah, terutama terkait isu keamanan makanan MBG yang belakangan menjadi sorotan.
Beberapa komentar netizen di antaranya:
@pisang_hijou's: “Pada protes kontennya. Kalau anaknya kenapa-kenapa, bukan kalian yang repot. Jadi ya, terserah bapaknya dong.”
@its.silviiaaa: “Setuju, lebih mahal masuk rumah sakit.”
@andieferi: “Tolak makan beracun gratis.”
@mangjoehana: “Jadi horor akibat pengelolaan yang buruk?”
@qumari_sazli: “Dia khawatir anaknya keracunan.”
Menanggapi komentar-komentar tersebut, pemilik akun menyebutkan bahwa selama empat hari pelaksanaan MBG di sekolah anaknya berjalan aman. Namun, ia tetap belum memperbolehkan anaknya mengonsumsi MBG karena sayang jika masakan dari rumah tidak dimakan.
“Enggak ada masalah, cuma anak belum saya kasih MBG karena masakan saya enggak kemakan,” tulisnya.
Seperti diketahui, pelaksanaan program MBG sempat menuai kritik usai beberapa kasus keracunan massal, termasuk di DKI Jakarta.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menyatakan bahwa penyebab utama kasus keracunan berasal dari bakteri dalam makanan MBG.
"Secara umum, penyebabnya adalah bakteri. Seperti yang disampaikan Pak Menteri Kesehatan, sebagian besar memang disebabkan oleh kontaminasi bakteri, bukan bahan kimia," jelas Ani, dikutip Minggu (5/10/2025).
Editor : Miftahudin