Edukasi Anti Pelecehan Seksual dan Keselamatan di Perlintasan Kereta Api

CIREBON, iNewsCirebon.id - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 3 Cirebon terus menunjukkan komitmennya dalam membangun budaya aman dan saling menghargai di lingkungan transportasi publik. Bekerja sama dengan Komunitas Pecinta Kereta Api Edan Sepur, KAI Daop 3 Cirebon menggelar kegiatan edukatif pada Sabtu (12/7), yang mencakup sosialisasi keselamatan di perlintasan sebidang serta edukasi pencegahan pelecehan seksual di area stasiun dan kereta api.
Kegiatan keselamatan lalu lintas dilaksanakan di perlintasan sebidang tak terjaga JPL 196 Km 215+4/5 di Desa Dawuan, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon. Sementara itu, sosialisasi anti pelecehan seksual digelar di Stasiun Cirebon Prujakan sebagai bagian dari upaya menciptakan ruang publik yang aman, khususnya bagi penumpang perempuan dan kelompok rentan lainnya.
Manager Humas KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin, menyampaikan bahwa kolaborasi ini bertujuan tidak hanya untuk menyampaikan informasi, tetapi juga membangun kesadaran kolektif akan pentingnya keselamatan dan rasa saling menghormati di ruang publik.
“Pelecehan seksual adalah tindakan yang melanggar hak asasi dan bisa menimbulkan trauma berkepanjangan. Karena itu, penting bagi setiap individu untuk memahami bentuk-bentuk pelecehan, menyadari haknya, serta mengetahui bagaimana cara melapor jika mengalami atau menyaksikan tindakan tersebut,” ujar Muhibbuddin.
Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, para pengguna jalan di perlintasan sebidang diingatkan untuk mengutamakan keselamatan dengan berhenti sejenak, menoleh ke kiri dan kanan, serta memastikan kondisi aman sebelum melintas. Ini adalah langkah kecil yang bisa mencegah kecelakaan fatal.
Sementara itu, edukasi mengenai anti pelecehan seksual dilakukan dengan membagikan poster informatif di stasiun dan di atas kereta api yang berhenti. Informasi yang diberikan mencakup definisi pelecehan seksual, jenis-jenisnya — baik verbal, fisik, maupun non-verbal — serta prosedur pelaporan yang bisa diakses oleh korban maupun saksi.
“Banyak penumpang yang belum menyadari bahwa tindakan seperti menyentuh tanpa izin, komentar bernada seksual, hingga mengambil gambar tanpa persetujuan termasuk dalam kategori pelecehan. Edukasi ini bertujuan untuk membuka mata semua pihak, agar tercipta ruang aman bagi seluruh pengguna jasa,” tambah Muhibbuddin.
Sebagai bagian dari pendekatan yang lebih humanis, KAI Daop 3 Cirebon dan Komunitas Edan Sepur membagikan bunga dan cokelat kepada para penumpang, sembari mengajak mereka menandatangani petisi kampanye anti pelecehan seksual. Aksi simbolis ini menjadi ajakan terbuka bagi masyarakat untuk bersama-sama menciptakan transportasi publik yang aman, nyaman, dan bebas dari tindak kekerasan.
Antusiasme penumpang, terutama perempuan, menunjukkan bahwa isu ini mendapat perhatian besar. Banyak di antaranya memberikan dukungan terhadap upaya ini dan berharap agar edukasi semacam ini terus berlanjut.
“KAI Daop 3 Cirebon berkomitmen membangun lingkungan transportasi yang tidak hanya selamat secara fisik, tetapi juga aman secara psikologis. Pencegahan pelecehan seksual adalah tanggung jawab bersama. Kami ingin setiap penumpang merasa dihargai, dilindungi, dan nyaman selama menggunakan layanan kereta api,” tutup Muhibbuddin.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kampanye ini atau hal-hal terkait layanan kereta api, masyarakat dapat menghubungi Manager Humas KAI Daop 3 Cirebon atau melalui media sosial resmi di @cirebonspoor.
Editor : Miftahudin