Tradisi Gentong Haji di Cirebon Simbol Doa dan Harapan bagi Jemaah Haji

KABUPATEN CIREBON, iNews.id - Di Desa Sambeng, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, terdapat sebuah kebiasaan unik yang terus hidup dari generasi ke generasi: menempatkan gentong berisi air bersih di halaman rumah. Tradisi ini bukan sekadar rutinitas biasa, melainkan wujud dari doa dan harapan bagi anggota keluarga yang tengah menunaikan ibadah haji.
Bagi warga setempat, gentong air ini dipercaya membawa berkah. Air yang tersedia untuk siapa saja ini diyakini mampu memberikan kelancaran bagi jemaah yang sedang berada di Tanah Suci. Warga juga meyakini, orang yang meminum atau membasuh wajah dengan air tersebut akan ikut mendapat keberkahan.
Sinta (35) , salah satu warga Desa Sambeng , menuturkan bahwa tradisi ini telah lama dijalankan oleh masyarakat di desanya.
“Sudah dari dulu kami melakukan ini. Kalau ada keluarga yang berangkat haji, maka keluarganya akan menaruh gentong air di depan rumah. Seperti keluarga Sanusi yang saat ini sedang berhaji ke Makkah,” ujar Sinta saat ditemui pada Rabu (20/5/2025)
Gentong berisi air tersebut biasanya diletakkan saat jemaah haji tiba di Makkah atau Madinah dan akan terus disediakan hingga mereka kembali ke tanah air. “Tujuannya sebagai sedekah. Siapapun boleh minum. Harapannya, perjalanan ibadah keluarga kami dimudahkan, diberi kelancaran, dan para jemaah tidak merasakan haus ataupun panas,” jelasnya.
Namun tradisi ini tak hanya berhenti pada gentong air saja. Warga juga rutin menggelar doa bersama dan membaca surat Yasin, terutama oleh keluarga dekat jemaah. Kegiatan ini biasanya dilakukan setiap malam usai salat Maghrib, selama jemaah masih berada di Tanah Suci.
“Yasinan menjadi bagian penting. Kami percaya doa dari keluarga di rumah akan menjadi kekuatan bagi jemaah di sana. Ini adalah bentuk kepedulian kami sebagai keluarga,” tutur Sinta.
Melalui tradisi ini, masyarakat Desa Sambeng menjaga nilai-nilai spiritual dan solidaritas keluarga. Gentong air bukan hanya wadah untuk menampung air, tapi juga simbol keyakinan dan kasih sayang yang mengalir bagi mereka yang sedang menunaikan rukun Islam kelima.
Editor : Miftahudin