KABUPATEN CIREBON, iNewsCirebon.id – Warga di Desa Jatimerta, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, dilanda keresahan akibat serangan monyet liar yang telah melukai beberapa anak. Salah satu korban, seorang balita berusia 2 tahun, mengalami luka serius setelah diserang dan harus mendapatkan perawatan medis di RS Gunung Jati.
Menurut keterangan warga, insiden terbaru terjadi ketika seorang anak sedang bermain di halaman rumahnya. Seekor monyet liar tiba-tiba menyerang, mendorong, dan menggigit korban hingga mengalami luka sepanjang 5 cm di bagian bokong. Kejadian ini menjadi yang ketiga dalam sebulan terakhir, dengan dua korban sebelumnya juga mengalami luka serius hingga harus dirawat inap.
"Kami sangat khawatir. Anak-anak sekarang takut bermain di luar rumah. Kami minta bantuan pihak terkait untuk menangkap monyet liar itu," ujar seorang warga melalui unggahan di media sosial.
Warga mengaku telah melaporkan kejadian ini ke dinas pemadam kebakaran, tetapi belum ada tindakan konkret. Mereka mendesak agar langkah cepat diambil sebelum korban bertambah.
Kuwu Desa Jatimerta, Sunaryo, mengungkapkan pihaknya langsung bertindak setelah menerima laporan insiden tersebut.
"Kami baru menerima laporan hari ini, karena korban sebelumnya melapor di pemdes Astana, jadi kami baru tau hari ini, Setelah itu, kami langsung mendatangi rumah korban untuk memastikan kondisinya," ujar Sunaryo,Kuwu Jatimerta, Selasa (28/1/2025).
Sunaryo menjelaskan, keberadaan monyet peliharaan warga diduga menjadi penyebab utama munculnya monyet liar. "Di lingkungan ini ada monyet betina peliharaan warga. Diduga, monyet liar itu jangan tertarik untuk mendekat dan berinteraksi. Sayangnya, balita itu mungkin dianggap sebagai kawan atau ancaman oleh monyet liar tersebut," jelasnya.
Sebagai langkah awal, pemerintah desa bekerja sama dengan dinas pemadam kebakaran untuk mengevakuasi monyet peliharaan warga agar tidak menarik perhatian monyet liar lagi. "Monyet peliharaan sudah kami serahkan ke dinas damkar. Ini untuk mencegah monyet liar kembali ke lingkungan warga," tambah Sunaryo.
Editor : Miftahudin