Gus Miftah Dikecam Netizen Usai Candaan dengan Pedagang Es Teh Viral, Ini Klarifikasinya

CIREBON, iNewsCirebon.id - Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama, Gus Miftah, menuai perhatian publik setelah sebuah video dirinya bercanda dengan seorang penjual es teh keliling beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut, Gus Miftah melontarkan candaan yang dinilai sejumlah netizen bernada merendahkan.

Baca Juga

Kisah 4 Artis Mualaf yang Dibimbing Gus Miftah, Ada yang Sempat Murtad hingga Mendapat Hidayah

Video yang viral itu memperlihatkan momen ketika Gus Miftah bertanya kepada pedagang tersebut apakah es teh dagangannya masih banyak. Namun, respons Gus Miftah yang menyebut kata-kata kasar seperti "goblok" dalam candaan tersebut menuai kritik tajam.

"Es tehmu masih banyak nggak? Masih? Ya dijual, goblok!" ujar Gus Miftah dengan tertawa. Sang pedagang es teh hanya bisa tersenyum tipis meski ekspresinya terlihat murung.

Candaan tersebut memicu kemarahan netizen yang menilai tindakan itu tidak pantas dilakukan, apalagi oleh seorang pejabat publik. Beberapa bahkan menyerukan boikot terhadap pendakwah yang kini juga menjabat sebagai pejabat pemerintah.

Baca Juga

Gus Miftah Kaget Farel Prayoga Tidak Mengaji, Ini Jawaban Pelantun Lagu Ojo Dibandingke

Sebagai informasi, Gus Miftah saat ini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan di bawah pemerintahan Prabowo.

Setelah video tersebut menjadi trending topic di platform media sosial, Gus Miftah akhirnya memberikan pernyataan maaf secara terbuka.

"Dengan segala kerendahan hati, saya memohon maaf atas kesalahan yang telah saya lakukan," ujar Gus Miftah dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (3/12/2024).

Baca Juga

Pemakaman KH Dimyati Rois Dilangsungkan usai Salat Jumat di Ponpes Al Fadlu 2

Ia menyatakan penyesalan atas candaannya yang dianggap tidak pantas dan berkomitmen untuk lebih berhati-hati dalam bertindak di masa depan. Meski begitu, respons publik tetap beragam, dengan sebagian besar warganet masih mengkritik sikapnya.

Editor : Miftahudin