MOSKOW, iNews.id - Rusia menyatakan bisa menyita aset perusahaan asing yang telah meninggalkan atau menangguhkan operasinya di negara itu. Banyak perusahaan Amerika, Eropa, dan Jepang meninggalkan usaha patungan pabrik, toko, dan kantornya dalam dua minggu terakhir sebagai hukuman atas invasi Rusia ke Ukraina.
Sanksi tersebut memukul sebagian besar sektor keuangan Rusia, termasuk bank sentral, membuat mata uang Rusia anjlok serta kemungkinan memicu default utang negara dan resesi lebih dalam.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan, ekonomi Rusia akan hancur sebagai konsekuensi dari sanksi Barat. AS pun terus mempertimbangkan langkah-langkah lebih lanjut yang akan diambil terkait perang Rusia-Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin pun memberikan tanggapan terhadap perusahaan-perusahaan asing yang hengkang dari negaranya. Putin mendukung rencana untuk memperkenalkan manajemen eksternal perusahaan asing yang meninggalkan Rusia.
Editor : Miftahudin