get app
inews
Aa Text
Read Next : Viral! Bayi Usia Satu Bulan Diajak Bermain di Playground, Warganet Soroti Risiko Kesehatan

Duta Besar Myanmar Untuk PBB Diancam Dibunuh

Sabtu, 07 Agustus 2021 | 07:52 WIB
header img
Kyaw Moe Tun (Foto: Reuters)

NEWYORK, iNews.id - Amerika Serikat, menangkap dua warga negara Myanmar atas tuduhan bersekongkol untuk membunuh atau melukai duta besar negara itu untuk PBB, Kyaw Moe Tun. Mereka bekerja sama dengan seorang penjual senjata di Thailand untuk melancarkan aksinya.

Kyaw Moe Tun ditunjuk pada masa pemerintahan Aung San Suu Kyi. Sejak kudeta militer pada 1 Februari, pemerintahan junta memecat Kyaw Moe Tun, namun dia bersikeras tetap menjadi wakil Myanmar karena tak mengakui kepemimpinan Min Aung Hlaing. 

Menurut Kyaw Moe Tun, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (7/8/2021), dia mendapat ancaman pembunuhan dan langsung melapor ke pihak berwenang AS pada Rabu lalu. Sejak itu petugas menperketat pengamanannya. 

Kantor Kejaksaan AS untuk Distrik New York Selatan menyatakan dua orang yang ditangkap bernama Phyo Hein Htut (28) dan Ye Hein Zaw (20). Mereka didakwa dengan satu tuduhan konspirasi untuk menyerang dan melakukan kekerasan terhadap seorang pejabat asing dengan ancaman hukuman penjara masing-masing paling lama 5 tahun.

Berdasarkan dokumen tuduhan, Phyo Hein Htut mengaku kepada penyelidik FBI, seorang penjual senjata di Thailand menghubunginya melalui online. Penjual itu menawarkan uang kepada Phyo Hein Htut untuk menyewa seseorang yang mau menyerang Kyaw Moe Tun dan memaksanya mundur. 

Jika Kyaw Moe Tun tidak mau mundur juga, penjual senjata itu menyarankan agar dia dibunuh. Penjual senjata tersebut diketahui sebagai pemasok peralatan tempur untuk militer Myanmar.

Permintaan itu disepakati sang penjual dengan Phyo Hein Htut. Setelah berdiskusi mereka sepakat mencelakai duta besar dengan menyabotase mobilnya.

Penjual senjata lalu meminta seseorang bernama Ye Hein Zaw untuk mentransfer uang kepada Phyo Hein Htut dengan jumlah total 4.000 dolar AS pada akhir Juli. 

Phyo Hein Htut mengatakan kepada FBI, dia seharusnya menerima tambahan 1.000 dolar setelah serangan.

Rencana pembunuhan ini sampai ke pihak duta besar pada Selasa setelah seorang penjaga keamanan misi PBB untuk Myanmar mendapat kabar tersebut langsung dari Phyo Hein Htut.

Belum ada komentar dari Kyaw Moe Tun soal dakwaan terhadap dua warga Myanmar.

 

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut