KABUPATEN CIREBON, iNews.id - Pendakalan dan penyempitan yang terjadi di muara Sungai Winong di Desa Karangreja Kabupaten Cirebon menjadi salah satu hambatan sejumlah nelayan di Suranenggala untuk melaut dan menjual hasil tangkapannya.
Bagaimana tidak nelayan ketika hendak berangkat harus menunggu air pasang begitu pun sebaliknya
Tak hanya penyempitan dan pedangkalan pada bibir sungai sendiri permasalahan di sekitar Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sambung Jaya Mulya di Desa Karangreja, namun carut marut sejumlah kios pedagang yang menutupi bangunan TPI, jalan yang rusak juga menjadi pemandangan yang lengkap.
Ketua TPI Sambung Jaya Mulya, Tarji Jibang, saat ditemui di tempat pelelangan ikan dirinya mengaku sangat menyayangkan sejumlah warga sekitar yang dengan sengaja mengurug bibir pantai dengan menggunakan sampah kerang sehingga mempersempit sungai.
"Akses parkir perahu jadi semakin sempit belum lagi sungai semakin dangkal, keadaan seperti ini tidak bisa di biarkan berlama lama, membutuhkan tindakan dinas terkait," ujarnya.
Dirinya menginginkan adanya normalisasi sungai dan reloksi bangunan tersebut sehingga akses untuk nelayan baik mau mencari ikan dan menjual hasil tangkapan di tempat lelang menjadi lancar.
"Sudah mengajukan ke dinas PUPR, namun lagi-lagi dengan alasan anggaran dialihkan untuk penanganan Covid-19, jadi ya sampai saat ini belum ada realisasinya," ungkapnya.
Di tempat lelang TPI Sambung Jaya Mulya yang berada di Desa Karangreja sendiri sedikitnya ada 17 kapal yang menjual hasil tangkapannya,itu juga dengan kapal bertonase kecil.
"Alhamdulillah setiap hari memang ada transaksi lelang kecuali hari Jumat, itu juga kapal-kapal kecil yang bisa masuk ke tempat lelang," katanya.
Tarji juga berharap bukan hanya normalisasi sungai saja namun kesehjateraan nelayan juga di perhatikan baik oleh pemerintah desa setempat atau dinas terkait yang membawahi nelayan sekitar.
Editor : Miftahudin