4. Ganti Welit
Ganti welit menjadi tradisi turun temurun yang dilakukan masyarakat Cirebon di desa Trusmi, kecamatan Plered, Cirebon. Biasanya upacara ini digelar bersamaan dengan doa bersama untuk leluhur yang ada disana.
Tradisi ini dilaksanakan setiap tahun biasanya dilaksanakan setiap tanggal 25 bulan Maulud, dengan cara mengganti atap alang-alang di kompleks makam Buyut Trusmi. Warga akan saling bahu-membahu untuk merakit dan memasangnya ke atas bangunan.
5. Ganti Sirap
Ganti Sirap merupakan upacara 4 tahunan (dilaksanakan setiap 4 tahun sekali) di makam kramat Ki Buyut Trusmi untuk mengganti atap makam yang menggunakan Sirap. Upacara ini biasanya dimeriahkan dengan pertunjukan wayang kulit dan terbang. Sirap adalah bahasa Cirebon yang berarti atap.
6. Muludan
Muludan merupakan upacara adat yang dilaksanakan setiap bulan Mulud (Maulud) di Makam Sunan Gunung Jati. Kegiatan ini bertujuan untuk membersihkan atau mencuci Pusaka Keraton yang dikenal dengan 'Panjang Jimat'. Kegiatan ini dilaksanakan setiap tanggal 8-12 Mulud. Sedangkan pusat kegiatannya berada di sekitar Keraton Kasepuhan.
7. Salawean Trusmi
Upacara adat di Cirebon yang terakhir adalah salawean Trusmi. Selawean Trusmi merupakan kegiatan ziarah yang dilaksanakan di Makam Ki Buyut Trusmi. Dalam ziarah, biasanya diisi dengan tahlilan di makam Ki Buyut Trusmi. Selawean dalam bahasa Cirebon berarti dua puluh lima, oleh karena itu kegiatan ini dilaksanakan setiap tanggal 25 bulan Mulud.
Demikianlah beberapa upacara adat di Cirebon yang masih dilakukan oleh masyarakat hingga kini.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta