get app
inews
Aa Read Next : Pertamina SA Cirebon Lakukan Pemeriksaan Quality & Quantity Sampling di SPBU

Kebakaran Depo BBM Plumpang, Anggota DPR RI Ingatkan Ini ke Pertamina

Minggu, 05 Maret 2023 | 01:46 WIB
header img
Anggota DPR RI, Herman Khaeron Mengaku Pernah Peringatkan Pertamina Terkait Keberadaan Depo BBM Plumpang. Foto : Riant Subekti

KOTA CIREBON, iNewsCirebon.id - Kebakaran Depo Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina Plumpang, Jakarta, pada Jumat (3/3/2023), menewaskan belasan warga meninggal dunia, dan puluhan alami luka bakar serta ribuan warga harus mengungsi ditempat yang lebih aman. 

Tragedi tersebut tentunya menyita perhatian banyak pihak, salah satunya Anggota DPR RI Komisi VI Fraksi Partai Demokrat, Herman Khaeron. 

Hero,sapaan akrabnya mengaku pernah mengingatkan Pertamina sebelumnya, terkait kekhawatiran terjadinya kebakaran di depo BBM Plumpang. 

Dikatakan Hero, Direktur Utama Pertamina berulang kali menyampaikan akan membebaskan lahan warga.

Ada dua opsi. Pertama, membebaskan lahan warga di sekitar depo atau membangun depo di tempat lain yang jauh dari pemukiman warga.

“Nah, sekarang kebakaran sudah terjadi. Kita tidak bisa flashback. Tinggal bagaimana ke depan. Direktur Utama Pertamina ini, kalau ada pertanyaan, masukan, maupun pandangan dari wakil rakyat, respons-lah dengan baik. Jangan kemudian, yang disampaikan dalam forum tidak sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan,” ujar Hero, Sabtu (4/3/2023).

Hero melanjutkan, sejak menjadi pimpinan di Komisi VII DPR RI, ia sudah menyampaikan tentang risiko bahaya di depo Pertamina Plumpang.

“Ini bahaya. Bahkan terakhir, saat rapat dengan Pertamina, saya sudah mengingatkan kembali, bahwa Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) menjadi faktor penting, Dalam industri yang memiliki risiko tinggi terhadap terjadinya ledakan dan kebakaran, HSSE harus benar-benar dijaga,” tegasnya.

Menurut Hero, terjadi kebakaran di Pertamina Indramayu dan Cilacap, kecelakaan di Rokan Hulu, kemudian kebakaran di Plumpang, bukanlah faktor kelengahan.

“Itu bukan kelengahan, tetapi karena tidak siapnya Pertamina, untuk menerapkan kaidah-kaidah keamanan, keselamatan, dan lebih mem-protect supaya tidak terjadi yang membahayakan masyarakat,” ucapnya.

Ke depan, imbuh Hero, Pertamina harus betul-betul melakukan audit terhadap kawasan atau wilayah yang memiliki dampak besar terhadap masyarakat.

“Tidak cukup dengan memberikan pengobatan dan santunan kepada korban. Bukan itu konteksnya. Ini menyangkut kredibilitas. Pertamina harus memiliki kredibilitas yang kuat. Di bisnis minyak. HSSE menjadi penopang kredibilitas,” tukasnya. 

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut