get app
inews
Aa Text
Read Next : Dramatis Ruko Dua Lantai di Jl. Pekiringan Terbakar Hebat, 1 Korban Terjebak di Dalam

Tanggapan Mantan Napi Kasus Kebakaran Kejagung RI soal Dugaan Rekayasa Skenario Ferdy Sambo

Minggu, 19 Februari 2023 | 11:57 WIB
header img
Imam Sudrajat, mantan napi pada kasus Kebakaran Kejagung RI. Foto: Tangkapan Layar Kanal Youtube Akuratco

JAKARTA, iNewsCirebon.id - Imam Sudrajat, mantan napi kebakaran Kejaksaan Agung (Kejagung) RI buka suara soal dugaan rekayasa skenario yang melibatkan Ferdy Sambo pada kasus itu.

Imam mengaku bingung terhadap penetapannya menjadi tersangka pada kasus kebakaran Kejagung RI yang terjadi pada 22 Agustus 2020 lalu yang melibatkan pihak kepolisian, salah satunya oleh eks Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo.


Kebakaran Kejagung RI pada tahun 2020 lalu. Foto: Tangkapan layar

Saat itu, Ferdy Sambo berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) dan mengemban jabatan sebagai Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri.

"Ya janggalnya itu aja, apinya dari mana, sedangkan kerjaan kita ngga ada yang berhubungan dengan api. Kelistrikan hari itu ngga ada," terang Imam pada kanal YouTube Akuratco, Sabtu (18/02/2023).

"Kalau mau bilang tertuduh ya tertuduh. Saya ngga tahu apa-apa kok dijadikan tersangka, sedangkan kebakaran itu rentang waktunya yang sudah jauh saya pulang," ujarnya tegas.

Dirinya pun merasa adanya kejanggalan terhadap barang bukti yang ditunjukkan pada persidangan.

"Pak Ferdy Sambo sendiri itu bilang kan CCTV hangus tidak bisa diputar. Yang jadi pertanyaan saya kenapa bukti hangusnya itu kenapa tidak ditampilkan dalam persidangan, saya juga sempat bertanya pada pengacara saya," ujar Imam.

"Dalam persidangan juga, bukti rokok, itu rokok baru semua, bungkusnya baru, ga ada cacat, ga ada apa. Dan botol tiner yang ditampilin juga utuh, botol plastik padahal. Sedangkan kalengnya itu sampai karatan, harusnya kebakar meleleh, kok ini masih utuh, mulus lagi," katanya lebih lanjut.

Walaupun begitu, Imam tidak berani bilang bahwa dirinya menjadi korban dari sebuah rekayasa dalam kasus tersebut.

"Untuk ambil kesimpulan itu rekayasa atau bukan, saya tidak berani. Cuman yang saya lihat di lokasi seperti itu. Kalau rekayasa kan sudah suatu kesimpulan," ungkapnya.

Imam mengaku sudah tidak mau memikirkan apakah kasusnya merupakan skenario Sambo atau bukan seperti yang ramai dibicarakan publik.

"Ya biasa saja. Karena sudah lewat, saya sudah jalani hukuman sesuai yang diputuskan persidangan. Enggak ada perasaan apa-apa, saya enggak tahu kasus itu rekayasa atau apa, yang saya tahu saya diputus bersalah, saya jalani," pungkas Imam.

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut