Venna Melinda Blak-blakan Pemicu KDRT Ferry Irawan Gegara soal Ranjang dan Cemburu Aktif di Politik

JAKARTA, iNewsCirebon.id - Venna Melinda blak-blakan ungkap pemicu KDRT yang dilakukan Ferry Irawan usai jalani pemeriksaan oleh penyidik Renakta, Ditreskimum Polda Jawa Timur, Kamis (12/1/2023). 

Venna dicecar 64 pertanyaan oleh penyidik dan menjalani pemeriksaan hampir lima jam saat masuk sekitar pukul 10.00 WIB dan baru keluar dari ruang penyidik pada pukul 14.00 WIB. 

Baca Juga

Cekcok Pasutri di Gegesik Cirebon, Suami Lakukan KDRT dan Bakar Rumah

Ibu Varrell Bramastya sambil terisak dan terbata bercerita tentang bahtera rumah tangganya. Venna menyebut, hampir tiap hari Ferry Irawan meminta jatah berhubungan intim, ditengah kesibukannya sebagai politisi dan pengusaha.

"Ketika perjalanan dari Jakarta ke Kota Kediri naik pesawat, Abi mengatakan kepada saya minta (gituan) kalau sudah sampai hotel. Tapi saya belum bisa, karena masih sakit lambung. Di situ kemudian ngambek," katanya, Kamis (12/1/2023) seperti dikutip dari iNews.id.

Sesampainya di salah satu hotel Kediri, permintaan Ferry itu ditolak oleh Venna dengan alasan capek. 

Baca Juga

Hotman Paris Tantang Ferry Irawan Soal Ancaman Sebar Video Bugil Venna Melinda

Bahkan, Ferry yang dikabarkan hyper sex ini meraba bagian tubuh Venna ditengah rasa capek usai perjalanan udara. 

"Saya sebenarnya sudah gak kuat. Kadang kalau gak di kasih itu nunjukin foto saya yang waktu gak pakai hijab, yang pakai pakaian olahraga ketat. Di situ Abi menasehati saya, tapi itu kan dulu. Sekarang saya sudah berhijab dan berubah," tambahnya.

Selain itu, Ferry merasa cemburu ketika Venna terjun kembali ke dunia politik, yang lebih banyak berkomunikasi dengan tokoh politik yang didominasi pria. Hal itu juga memicu Ferry melakukan kekerasan terhadap Venna di Kediri.

Baca Juga

Venna Melinda Ungkap Sudah 2 Kali Alami KDRT Sebelum Peristiwa Kediri, Beri Maaf karena Cinta

"Sebelumnya itu telfon dengan Ketua DPD saya. Bahkan ketika saya bekerja itu selalu diganggu dan minta di layani," pungkasnya

Editor : Miftahudin