get app
inews
Aa Read Next : KPU Kabupaten Cirebon Persoalan KPPS 25 Desa Kaliwulu Miskomunikasi

Cegah Stunting, Ini yang Dilakukan Kardaya Warnika

Sabtu, 24 September 2022 | 09:45 WIB
header img
Anggota DPR RI dari Partai Gerindra, Dr. Ir. H. Kardaya Warnika, DEA melakukan sosialisasi pencegahan stunting di Kabupaten Cirebon. (Foto: Istimewa)

KABUPATEN CIREBON, iNewsCirebon.id Anggota DPR RI dari Partai Gerindra, Dr. Ir. H. Kardaya Warnika, DEA menggandeng mitra kerja Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat, dr. Drs Wahidin, MKes gencar melakukan sosialisasi pencegahan stunting di Kabupaten Cirebon. 

Bahkan, sosialisasi dilakukan hingga menyasar kelompok masyarakat di tingkat desa. Seperti yang dilaksanakan di Desa Guwa Kidul, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon, kemaren.

Kepala BKKBN Provinsi Jawa Barat, dr. Drs Wahidin, MKes mengingatkan pentingnya melakukan perencanaan sebelum berkeluarga. Saat ini, lanjut Kardaya, sudah waktunya masyarakat merencanakan kehidupan berkeluarga agar bisa melahirkan generasi penerus yang sehat dan tumbuh dengan membawa prestasi. 

"Agar anak-anak Indonesia mampu lahir dengan sehat dan tumbuh dengan berprestasi untuk mewujudkan SDM Indonesia yang tidak kalah dengan negara lain," ucapnya. 

Sementara itu menurut Kardaya, pencegahan stunting pada anak Balita sangat penting dilakukan. Hal itu agar para orang tua mengerti dan memperhatikan asupan gizi anak ketika dalam masa pertumbuhan.

"Tujuannya, agar anak tumbuh sehat dan kuat. Dengan demikian, maka Indonesia akan memiliki anak-anak yang sehat dan kuat sehingga kedepan Indonesia mampu bersaing dengan bangsa lain," kata Kardaya.

Ia menjelaskan, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi sejak dalam kandungan. Anak-anak yang terkena stunting tidak akan mampu untuk bersaing dengan maksimal dengan anak-anak lainnya. 

Namun sampai saat ini, kata dia, ditengatai masih banyak masyarakat yang belum memahami istilah yang disebut stunting tersebut. Kondisi stunting sendiri baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Dimana, pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar usianya. Dengan kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya. 

Bahkan, masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal seperti diketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah. 

Karena itu, kata anggota Komisi IX DPR RI itu, stunting memang harus dicegah untuk menjamin masa depan Indonesia. Dengan memiliki anak-anak yang sehat dan kuat, maka nantinya Indonesia mampu bersaing dengan bangsa lain. "Karena anak juga merupakan harapan keluarga," terangnya.

Editor : Miftahudin

Follow Berita iNews Cirebon di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut