JAKARTA, iNews.id - Kisah Rizky Arief bangun brand parfum lokal, merintis dari nol. Saat ini bisnis parfum lokal mempunyai daya tarik tersendiri, karena saat ini parfum menjadi kebutuhan orang untuk penampilan yang lebih sempurna.
Dengan harga yang tidak terlalu mahal, sejumlah produsen lokal berusaha menghadirkan parfum dengan kualitas mumpuni, yang aromanya tahan lama layaknya parfum brand terkenal luar negeri. Salah satu brand parfum lokal HMNS atau kepanjangan dari PT Hadir Mengharumkan Nusantara pun hadir menjadi salah satu favorit konsumen parfum.
Berikut kisah Rizky Arief bangun brand parfum lokal, yang dirangkum iNewsCirebon.id, Rabu (31/8/2022)
1. Memulai Bisnis dari Tahun 2022
Berdiri pada awal tahun 2020, HMNS (yang juga bisa disebut 'humans') berusaha memberi survive untuk mengembangkan bisnis di tengah era pandemi dengan aktif berjualan melalui online.
Bisnis ini pun lahir karena CEO HMNS, Rizky Arief Dwi P merasa minimnya opsi parfum dengan kualitas bagus dan harga terjangkau. Hal itulah yang sedikit menginspirasinya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat indonesia yang ingin merasakan kualitas parfum brand luxuries namun dengan harga yang lebih murah.
“Di bisnis perfumery aku bukan sebagai expert, tapi sebagai user, aku ngerasa dulu opsi buat milih parfum sangat sedikit dan parfum sebagai barang yang luxurious dan kalau beli yang murah gak bisa bersaing” Ujar Rizky pada IG Live @idxchannel pada (24/8/2022)
Dalam soal modal, HMNS tidak mempunyai investor namun menggunakan kas perusahaan sendiri. Rizky juga menceritakan dimana kendala di awal merintis adalah kesulitan dalam mengolah atau pembuatan parfum dengan kualitas yang ia inginkan, karena desainer parfum di Indonesia masih sangat sedikit dan bahan-bahannya sebagian juga butuh dari luar negeri juga.
2. Lakukan Terus Berinovasi
Namun seiring perjalanan waktu, kendala itu akhirnya bisa diatasi dan HMNS pun menghadirkan sejumlah inovasi jenis wewangian yang jadi favorit konsumen Tanah Air. Tak ketinggalan HMNS sempat berkolaborasi dengan Christian Sugiono.
Tahun 2021 lalu HMNS mampu memproduksi sebanyak 5.000 hingga 10.000 pcs per bulannya dan terus naik setiap tahunnya dengan harga jual rata-ratanya Rp300 ribuan.
Saat ini untuk mendapatkan HMNS hanya ada di official storenya yang ada di e commerce juga sejumlah gerai offlinenya.
Rizky pun mengungkapkan memang belum menerapkan sistem pihak ketiga dalam penjualannya.
“Kita masih belum memakai pihak ketiga seperti reseller karena kita mau lebih control dengan experience yang berbeda,” ujar Rizky Arief.
Ke depannya, HMNS pun punya mimpi untuk bisa menembus pasar internasional meski menyadari proses yang akan dilalui untuk mencapai mimpi tersebut tidak bisa instan dan juga tidak mudah.
Itulah kisah Rizky Arief bangun brnad parfum lokal, semoga bisa menginspirasi pembaca semua.
Editor : Miftahudin