NEW YORK,iNews.id - Penulis novel Ayat Setan (The Satanic Verses), Salman Rushdie (75), kritis setelah ditikam seorang pemuda di atas panggung dalam sebuah acara di Chautauqua Institution negara bagian New York.
Saat ini, Salman Rushdie menjalani operasi di pusat trauma lokal.
Dilansir dari BBC, Polisi Negara Bagian New York mengatakan, seorang pria berlari ke atas panggung dan menyerang Rushdie.
Rushdie ditikam setidaknya sekali di leher, dan sekali di perut. Dia dibawa ke rumah sakit di Erie, Pennsylvania, dengan helikopter.
Polisi menahan seorang tersangka bernama Hadi Matar (24) dari Fairview, New Jersey. Belum ada motif atau tuduhan yang dikonfirmasi oleh polisi.
Pewawancara yang juga berada di atas panggung, Henry Reese, mengalami cedera kepala ringan dan dibawa ke rumah sakit setempat.
Reese adalah salah satu pendiri organisasi nirlaba yang menyediakan perlindungan bagi para penulis yang diasingkan di bawah ancaman penganiayaan.
Peristiwa penusukan penulis novel Ayat Setan Salman di New York.
Polisi mengatakan pada konferensi pers, staf dan penonton telah bergegas menyerang penyerang dan selanjutnya pelaku ditangkap.
Sebuah video yang diposting online menunjukkan saat orang-orang berlari ke atas panggung segera setelah insiden itu. Polisi mengatakan seorang dokter di antara penonton memberikan pertolongan pertama kepada Rushdie.
Salman Rushdie adalah novelis kelahiran India, namanya melambung berkat buku Midnight's Children pada 1981 yang terjual lebih dari satu juta kopi di Inggris saja.
Pada 1988 dia menulis buku eempat berjudul The Satanic Verses yang isinya menghiha Islam. Negara Islam dan umat Muslim marah, karena novel Rushdie isinya menghujat dan menghina Islam. Novel Salman Rushdie juga dilarang di beberapa negara.
Setahun setelah buku itu dirilis, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khomeini menyerukan agar Rushdie dieksekusi. Dia menawarkan hadiah $3 juta (£2,5 juta) untuk siapa saja yang berhasil mengheksekusi Salman Rushdie.
Salman Rusdhie ditikam di leher dan dada saat berada di New York. Foto iNews.id/Reuters
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta