GANGGUAN menstruasi sering dialami oleh wanita dan membuat rasa tidak nyaman saat beraktivitas.
ini saatnya Anda mengenali apa saja gangguan menstruasi yang biasanya perempuan alami. Dr Muhammad Dwi Priangga, SpOG, Spesialis Obstetri dan Ginekologi, membagi empat gangguan menstruasi berdasarkan keluhan.
Berikut gangguan menstruasi yang dialami oleh perempuan dikutip Okezone dari berbagai sumber:
1. Anovulasi
Gangguan ini terjadi ketika seorang wanita tidak mengalami ovulasi seperti wanita normal pada umumnya. Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur dari indung telur (ovarium) ke dalam rahim yang terjadi setiap bulan pada wanita.
"Siklus yang tidak normal disebut anovulasi. Di bulan itu, perempuan tidak mengalami ovulasi atau tidak pecah sel telurnya," kata dr Angga.
Anovulasi bisa berdampak ketiadaan menstruasi. Bahkan, perdarahan menjadi tidak normal saat menstruasi.
2. Pola perdarahan
Terdapat tiga jenis gangguan pola perdarahan, yakni amenorea, iregular, dan menoragia. Dr Angga menjelaskan, amenorea bisa berakibat tidak adanya siklus menstruasi di atas enam bulan.
Sementara, menoragia ditandai dengan banyaknya darah yang keluar pada saat menstruasi, sehingga perempuan dapat mengalami anemia atau Hb-nya rendah. Menstruasi yang iregular terjadi ketika perempuan sudah melewati menstruasi, tapi terdapat bercak darah.
3. Disminorea
Disminorea ini bisa berdampak tidak baik untuk kesehatan perempuan, maupun kualitas hidupnya.
"Nyeri pada menstruasi yang sangat hebat dan bisa memengaruhi kualitas hidup seorang perempuan," terang dr Angga.
Ia mencontohkan perempuan yang mengalami menstruasi hari pertama dan tidak masuk kerja karena mengalami nyeri haid yang tidak tertahankan.
4.Pra menstruasi sindrom
Nah, ini dia yang paling sering dialami perempuan, pra menstruasi sindrom (PMS). Sifatnya bisa hanya gangguan mood, mudah marah, atau tersinggung.
Bahkan, dr Angga menambahkan, perempuan bisa mengalami depresi hingga gangguan skizofrenia.
Namun, hingga kini belum ada penelitian yang betul-betul menjelaskan dampak langsung antara PMS dengan skizofrenia.
Apalagi, gangguan emosi pada saat menstruasi membuat wanita jadi mudah marah atau emosional. Akibatnya, banyak pria kewalahan menghadapi istri atau pasangannya yang jadi lebih emosional saat sedang bersama-sama.
5. Tidak menstruasi lebih dari empat bulan
Dalam kasus bukan kehamilan, ada beberapa wanita kehilangan siklus menstruasi selama empat hingga lima bulan. Masalah ini juga disertai dengan gejala tubuh lelah dan berat badan naik drastis. Harap waspada, karena ini mungkin menjadi masalah tumor otak, hipertiroidisme atau fungsi ovarium berkurang.
Editor : Miftahudin