JAKARTA, iNews.id - Umat muslim di Indonesia baru saja merayakan Hari Raya Idul Adha, banyak makanan disajikan dari olahan daging. Beberapa orang yang memiliki riwayat kolestrol tinggi (hiperkolestrolemia) menjadi khawatir setelah mengkonsumsi daging sapi ataupun daging kambing, mereka menjadi penasaran akan kandungan kolestrol yang terkandung di dalam kedua daging tersebut.
Harvard School of Public Health merekomendasikan menghindari daging merah. Daging jenis ini tinggi lemak jenuh, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, juga berkontribusi terhadap penyakit jantung.
Dilansir dari Livestrong, Sabtu (2/7/2022) daging kambing mengandung 63,8 miligram kolesterol per porsi atau 3 ons. Angka tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan daging sapi, yakni 73,1 miligram dan ayam 76 miligram pel porsi.
Faktanya, daging kambing merupakan sumber protein yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan dan otot.
"Daging kambing sangat bergizi merupakan sumber protein hewani rendah kalori dan lemak jenuh. Daging kambing dapat membantu penurunan berat badan, memasok zat besi dan vitamin B12," jelas laporan Healthline.
Sementara itu, kolesterol adalah zat lilin yang ditemukan dalam darah. Dilansir dari Mayo Clinic, tubuh membutuhkan kolesterol untuk membangun sel-sel yang sehat, tetapi kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Kolesterol tinggi dapat mengembangkan timbunan lemak di pembuluh darah. Endapan ini tumbuh, sehingga sulit bagi darah yang untuk mengalir melalui arteri. Terkadang, endapan tersebut dapat pecah secara tiba-tiba dan membentuk gumpalan yang menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Kolesterol tinggi dapat diturunkan, tetapi seringkali merupakan akibat dari pilihan gaya hidup yang tidak sehat, yang membuatnya dapat dicegah dan diobati. Diet sehat, olahraga teratur, dan terkadang obat-obatan dapat membantu mengurangi kolesterol tinggi.
Editor : Miftahudin