JAKARTA, iNews.id - Sering kita lihat bus dengan gambar-gambar yang indah menempel pada bodi bus. Salah satunya PO Harapan Jaya (harjay) yang identik livery warna putih oranye bergambar kuda.
Banyak yang bertanya filosofi bus di bawah PT Harapan Jaya Prima ini memakai gambar kuda di setiap armada busnya. Jumlahnya pun sama delapan ekor.
"Begini masalahnya, ini sesuai gambar kuda itu harus delapan. Yaitu Ba Ma Jun Tu. Kuda delapan itu sudah bisa dikatakan patokan. Kalau ikan Koi harus sembilan," ujar pemilik PO Harapan Jaya, Sugio Utomo dilansir dari PerpalZ TV.
Dia menjelaskan ini sesuai dengan filosofi Tiongkok (Feng Shui).
"Dengan kata lain kuda itu memiliki sifat, kuda yang baik. Kuda yang baik tidak akan makan rumput yang sudah dilalui. Tidak ada kata mundur (gas terus/konsisten)," katanya.
PO Bus Harapan Jaya lahir pada 1972 dengan trayek awal Tulangagung-Surabaya, melayani Angkutan Antar Kota Dalam Provinisi (AKDP). "Modal awalnya saat itu Rp350 juta," kata Sugio Utomo.
BACA JUGA:
Tipu Pujaan Hati Puluhan Juta, Polsi Bekuk TNI Gadungan di Cirebon
Pada 1992-1994, ekspansi mengembangkan trayek Antar Kota Antar Provinisi (AKAP) dengan mengakuisi trayek Dahlia Indah.
Selama ini, PO Harapan Jaya dikenal konsisten dalam memberikan layanan dan kenyamanan bagi penumpang. Sopirnya pun dikenal sabar dan tidak pernah ugal-ugalan.
Sebagai bentuk dedikasi dalam pekerjaan, sopir di bus PO Harapan Jaya wajib memakai dasi. Khusus untuk rute Jakarta, sopir adalah yang terpilih. Mereka diseleksi memiliki jam terbang tinggi.
"Sopir diwajibkan berdasi, walaupun tidak memakai jas. Agar imej, bukan dari nilai kainnya murah atau mahal. Perasaan saya memiliki keyakinan saat itu (mereka) menjalankan tugas. (saya yakin) tidak akan membuat ugal-ugalan," ujar Sugianto.
BACA JUGA:
Kisah TNI Gadungan yang Pacari Kembang Desa dan Tipu Puluhan Juta Rupiah, Bekalnya Koleksi Seragam
Editor : Miftahudin