get app
inews
Aa Text
Read Next : Boleh Menikahi Sesama Jenis, Putri Amalia Tetap Jadi Ratu Belanda

4 Faktor Penyebab Menyukai Sesama Jenis

Sabtu, 16 Oktober 2021 | 06:28 WIB
header img
Pasangan gay di Thailand (Foto: Mothership)

CIREBON, iNews.id - Menyukai sesama jenis merupakan gangguan/penyimpangan seksual, bisa terjadi pada wanita ataupun pria di berbagai kalangan umur.

Banyak pertanyaan yang muncul di masyarakat apakah menyukai sesama jenis dapat menular? hal ini diungkapkan oleh dr. Sara Elise Wijono dalam klikdokter, menurutnya, bukan jumlahnya yang terus meningkat atau semakin “menular”. Hanya saja, semakin banyak orang yang mengakui atau tak lagi malu mendeklarasikan orientasi seks-nya yang tak seperti mayoritas. 

Oleh karenanya diperlukan kesadaran pada penderita bahwa perasaan menyukai sesama jenis adalah salah sehingga perlu diubah dan membutuhkan pertolongan untuk menangani penyimpangan seksualnya.

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penyimpangan seksual ini, diantaranya :

1. Faktor genetis

Ada beberapa terori spekulasi tentang penyimpangan seksual ini, diantaranya 

  • Riset pada 1991 oleh ilmuwan asal Inggris, Simon LeVay, menyatakan bahwa perbedaan kecil pada ukuran sel-sel tertentu di otak dapat mempengaruhi orientasi seksual seseorang. Riset ini menjadi tonggak penelitian homoseksual.
  • Pada 1993, ilmuwan asal Amerika Serikat, Dean Hamer, mendukung teori tersebut seraya memaparkan teorinya bahwa beberapa penanda DNA pada kromosom X berkontribusi pada orientasi homoseksual pada pria.
  • Pada 1997, profesor ahli kejiwaan di University of Toronto, Ray Blanchard, mengemukakan bahwa terdapat antigen H-Y pada pria yang menentukan orientasi seksual. Jadi, apabila antigen tersebut tidak aktif, bisa jadi itulah faktor yang menjadikan mereka homoseksual.

Kebanyakan ilmuwan yang meneliti hubungan genetis dan homoseksualitas pada akhirnya menutup penelitiannya dengan mengatakan bahwa lingkunganlah yang menjadi faktor utama pembentukan orientasi seksual.

2. Pengaruh Lingkungan Pergaulan

Michael Foucoult dalam bukunya The History of Sexuality (1976) memaparkan bahwa manusia pada abad ini menggambarkan orientasi seksual sebagai bentuk "kebenaran diri", dan kebenaran itu harus dicari.

Faktor sosial ini berpengaruh paling penting dalam kehidupan keseharian, seperti :

- Terlalu intens dan intim bergaul dengan teman sesama jenis bahkan sampai hal yang pribadi, seperti sering mandi bersama atau tidur satu selimut.

- Pengaruh tidak baik dengan bergaul bersama orang-orang yang menyukai sesama jenis.

3. Keluarga

Karena kurangnya interaksi dengan ayah, terbentuk keinginan lebih untuk mendapatkan kasih sayang dari figur seorang "ayah" atau laki-laki. Di kemudian hari, inilah yang bisa mengarah ke orientasi homoseksual.

4. Trauma

Trauma masa lalu membuat seseorang menyukai sesama jenis. Pelecehan seksual menjadi trauma tersendiri yang disimpan rapat dalam dirinya sehingga menjadi faktor pendorong untuk dilakukannya penyimpangan seksual.

Menurut statistik pada 2017, Kementerian Sosial Indonesia (Kemensos) menyatakan bahwa rata-rata remaja laki-laki berumur 16 tahun lebih rentan terhadap kekerasan fisik, psikis, dan seksual. Terlebih, saat mereka beranjak dewasa, mereka terekspos pada materi-materi pornografi dan hal-hal lain yang semakin memperparah luka hasil pelecehan masa lampau.

Pada kuartal pertama 2019, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkapkan bahwa perundungan (12 kasus), kekerasan fisik (8 kasus), dan kekerasan seksual (3 kasus) masih menduduki tempat tertinggi, terutama di tingkat Sekolah Dasar (SD) yang mencapai 67 persen. Itu baru yang tercatat dan dalam rentang waktu yang terbilang singkat.

Suka sesama jenis diterapi melalui pendekatan konseling bersama dokter ahli psikiatri. Selama terapi konseling, dukungan keluarga dan orang terdekat mutlak diperlukan.

 

 

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut