KOTA CIREBON, iNews.id - Kian memprihatinkan, Kampung Kriyan yang sempat di andalkan menjadi kampung batik oleh Pemerintah Kota Cirebon ini harus segera di selamatkan, jika tidak segera di respon bukan tidak mungkin akan punah.
Pasalnya semenjak di hantam pandemi para pengrajin batik di kriyan menjadi berkurang, mereka lebih memilih pekerjaan lain yang menjajikan.
"Dari 22 pengrajin tinggal tersisa 5 pengrajin batik kriyan, produksinya pun hanya beberapa lembar kain batik saja" Ujar Rudi Santoso pengurus Batik Story Kriyan, Kamis (7/10/2021).
Selama pandemi peminat batik menurun drastis hingga berdampak pada turunya produksi dan menyusutnya jumlah pengrajinnya.
Di tambahkan rudi, kelebihan dari Batik Kriyan sendiri adalah pada motif dan pewarnaanya yang menggunakan pewarna alami yang berasal dari tumbuhan tumbuhan. Motifnya sendiri mengambil dari daun tumbuh di sekitar Kampung Kriyan.
"Warna dan motif kita ambil dari tumbuhan dan daun daunan di sekitar kampung kami," jelasnya
Sebelum pandemi Batik Kriyan di pasarkan sampai ke Jojakarta dan korea selatan, kini dari sisa produksi hanya tinggal beberapa saja itu pun nampak tidak terawat.
" Untuk bertahan hidup pengrajin batik,membuat inovasi baru dengan membuat sarung bantal, taplak meja dan masker yang di pasarkan secara lokal," jelasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait