Asal-Usul Talaga Biru Situ Cicerem Kuningan, Tak Lepas Dari Legenda Nyi Bomas Inten

Jhon Mifetakh

KUNINGAN, iNews.id - Bagi anda yang meyukai traveling dan sudah pernah mengunjungi Kabupaten Kuningan, tidak lengkap jika berwisata dan menikmati Talaga Biru Situ Cicerem.

Lokasinya yang tepat dibawah kaki Gunung Ciremai berada pada ketinggian 280-315 mdpl dan jauh dari perkotaan, membuat suasana dan udara disekitar lokasi terasa sejuk serta dingin. Tempat wisata yang penuh cerita dan legenda ini berada di Desa Kaduela Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan.   


Talaga Biru Situ Cicerem sangat populer di kalangan wisatawan, keindahan air danau berwarna biru dengan ratusan ikan berwarna-warni jadi daya tariknya.

Namun di balik itu, Talaga Biru Cicerem juga menyimpan kisah legenda di dalamnya. Kisah legenda itu ialah kisah seorang perempuan bernama Nyi Bomas Inten, dari kisah itulah pengelola Talaga Biru Cicerem kemudian membuat sebuah patung yang menggambarkan sosok tersebut.

Konon berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat, Nyi Bomas Inten merupakan salah satu warga di Desa Kaduela yang kemudian menikah dengan pria keturunan keturunan Keraton Cirebon, Syekh Abdul Iman pada zaman walisongo dulu.

Saat itu Syekh Aiman ditugaskan untuk menyebarkan agama islam di Desa Kaduela yang kala itu mayoritas warganya menganut agama hindu.

Nyi Bomas Inten ini dipercaya masih menjaga Talaga Biru Cicerem hingga saat ini patung ini memang menggambarkan sosok penunggu disini yakni Nyi Bomas Inten.

Patung perempuan tersebut dilatar belakangi agar masyarakat Desa Kaduela bisa mengingat dan mengetahui sedikit sejarah desa.

Menurut Pengelola Talaga Biru yang juga Manajer obyek wisata Situ Cirerem, Iim Ibrahim, konon dahulu pada zaman kerajaan walisongo ada seorang wali yang datang ke daerah ini untuk menyebarkan agama Islam, pada ketika itu penduduk daerah ini kekurangan sumber air, sang wali mengetukan tongkatnya ke tanah sehingga muncul air dari tanah.

"Air itu memenuhi talaga yang sampai kini konsisten melimpah malahan tak pernah surut meskipun musim kemarau tiba," ucapnya.

Ditambahkan, Situ Cicerem ini memiliki keunikan yaitu terdapat kayu Catang yang sudah beusia ratusan tahun, berada di dalam air talaga. Untuk melihatnya pwngunjung harus memyelam ke dalam air, karena berada di dalam talaga.

Kayu ini masih konsisten kokoh sampai kini, di samping itu juga terdapat 1 meja dan 4 daerah duduk yang terbuat dari batu. Menurut cerita, meja dan kursi tersebut tempat berkumpulnya para wali untuk melakukan pertemuan.

"Banyak sekali ikan yang hidup di telaga Situ Cicerem, masyaratkat sekitar tak akan memancing ika berharap menjaga ekosistem telaga mereka juga percaya akan mitos mistis yang berkembang," tambahnya.

Banyaknya mitos dan cerita mistis yang berkembang dimasyarakat, tidak heran jika warga setempat juga mengaku kerap melihat sosok menyerupai Nyi Bomas Inten, wajahnya yang cantik dan rupanya yang menawan membuat warga sekitar sering mengumpamakan sebagai putri yang turun dari kayangan. "Penampakan dan kedatangan Nyi Bomas Inten, sering memperlihatkan saat malam hari," ujar Diding warga setempat.

Ditempat ini juga terdapat batu petilasan yang dipercaya sebagai lokasi bertemunya para walisongo saat menyebarkan agama islam di Desa Kaduela.

Editor : Miftahudin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network