Mengenal Lo Kheng Hong, Bapak Saham Indonesia yang Hidup Sederhana

Inas Rifqia Lainufar
Lo Kheng Hong membagikan sejumlah tips investasi. (Foto: doc. iNews.id)

JAKARTA, iNews.id - Nama Lo Kheng Hong dalam kalangan investor saham di Indonesia sudah tidak asing lagi. Lo Kheng Hong bahkan mendapatkan julukan sebagai Warren Buffett-nya Indonesia.

Pasalnya, ia merupakan miliarder yang begitu kaya raya tanpa memiliki atasan, karyawan, atau kantor seperti layaknya seorang pengusaha.

Beberapa spekulasi menyebutkan bahwa total kekayaan Lo Kheng Hong dari investasi saham mencapai Rp2 triliun. Angka yang begitu fantastis hingga membuatnya dijadikan sebagai sosok yang sangat menginspirasi di kalangan investasi saham.

Lalu, siapa sebenarnya sosok Lo Kheng Hong?

Lo Kheng Hong lahir di Pontianak, Kalimantan Barat, 20 Februari 1959 sehingga usianya saat ini sudah menginjak angka 63 tahun.
Di usianya yang sudah tidak muda lagi, Lo Kheng Hong sudah melewati lika-liku kehidupan hingga membuatnya begitu sukses seperti saat ini.

Bukan terlahir dari keluarga kaya, Lo Kheng Hong kecil bahkan harus tinggal di rumah berukuran 4x10 meter yang sering terdampak banjir dengan anggota keluarga yang lain.

Ia bahkan tak bisa langsung melanjutkan studi ke perguruan tinggi setelah lulus SMA karena keterbatasan biaya.

Hal inilah yang membuatnya harus bekerja di Overseas Express Bank (OEB) sebagai pegawai tata usaha.

Setelah bekerja di bank tersebut dan mengumpulkan uang untuk biaya kuliah, Lo Kheng Hong akhirnya bisa melanjutkan studinya di Universitas Nasional Jakarta dengan mengambil jurusan Sastra Inggris saat usianya 20 tahun.

Namun setelah 10 tahun bekerja, ia memutuskan untuk resign dari Overseas Express Bank (OEB) dan pindah ke Bank Ekonomi pada tahun 1990. Saat berusia 30 tahun, Lo Kheng Hong mulai menjajal untuk masuk ke pasar modal.

Saham pertama yang ia beli adalah PT Gajah Surya Multi Finance Tbk. Ketika masih memulai menjadi seorang investor, Lo Kheng Hong banyak menemui kegagalan. Ia bahkan sempat merugi hingga kekayaan yang tersisa hanya sekitar 15 persen.

Namun, Lo Kheng Hong tak mau menyerah dan tetap mempelajari cara berinvestasi saham yang benar. Ia bahkan sering kali membaca buku tulisan Warren Buffet mengenai saham hingga memahami arah pasar modal, termasuk saham-saham emiten yang memiliki prospek cerah.

Setelah 6 tahun bekerja di Bank Ekonomi, Lo Kheng Hong memutuskan untuk resign agar dapat fokus ke investasi saham. Kekayaannya semakin meningkat dari investasi saham dimana tiga saham dari PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk, PT Panin Financial Tbk, dan PT Rig Tenders Indonesia Tbk menjadi yang paling menguntungkan.

Meskipun menjadi kaya raya, Lo Kheng Hong tetap hidup dalam kesederhanaan. Terbukti saat dirinya enggan untuk berganti mobil merek Volvo yang sudah ditunggangi selama 10 tahun lebih ke mobil yang lebih mewah.

Editor : Miftahudin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network