INDRAMAYU, iNews.id - Pencabutan subsidi minyak goreng curah oleh pemerintah sejak 31 Mei 2022 membuat para pedagang sembako di Pasar Baru, Kabupaten Indramayu resah. Mereka khawatir dampak kebijakan itu bakal membuat minyak goreng kembali langka dan mahal di pasaran.
Padahal, para pedagang sempat merasa lega dalam beberapa minggu terakhir terutama saat pemerintah menyubsidi minyak goreng. Namun ternyata mereka harus kembali khawatir pascapencabutan subsidi tersebut.
Harga minyak goreng curah Rp16.000 per kg hanya dirasakan pedagang selama dua minguu terakhir. Sementara untuk minyak goreng kemasan di kisaran Rp21.000-24.000 per liter.
Meski dampak pencabutan subsidi minyak goreng ini belum dirasakan para pedagang, mereka belum bisa memastikan adanya kenaikan harga dalam beberapa hari ke depan.
"Kami khawatir pencabutan subsidi ini memicu kenaikan harga. Kemarin sempat lega karena minyak goreng curah menjadi solusi di saat harga minyak goreng kemasan cukup mahal," kata pedagang sembako Pasar Baru, Adang Wahyudi.
Keresahan juga dirasakan para pembeli pascapencabutan subsidi minyak goreng curah. Para pembeli ini tidak mau lagi merasakan kesulitan mendapat komoditas tersebut.
"Kami hanya menginginkan harga komoditas terjangkau. Salah satunya minyak goreng yang banyak dibutuhkan masyarakat, harganya pun harus terjangkau," ujar seorang pembeli, Nunung.
Sementara itu, para pedagang berharap walaupun subsidi minyak goreng dicabut, pemerintah tetap bisa menjamin ketersediaan komoditas ini di pasar tradisional dan harganya tetap stabil.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait