KOTA CIREBON, iNews.id - Meski diselenggarakan secara sederhana dan masih dalam kondisi pandemi, nelayan Samadikun, Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, menggelar tradisi Nadran di laut lepas, Sabtu (25/9/2021).
Masyarakat dan nelayan setempat, sangat antusias mengikuti acara nadran. Hadir dalam acara nadran, Camat Kejaksan Uyung Heru Utomo sekaligus membuka acara tradisi nadran atau pesta laut.
Ancak (sesaji) berisi sayur mayur dan kepala kambing sebelum dilarung ke tengah laut, dilakukan ritual doa-doa oleh juru kunci atau Kabayan. Selanjutnya ancak digotong bareng-bareng oleh nelayan menuju ke atas perahu nelayan.
Perahu yang membawa ancak menuju ke tengah laut Cirebon diikuti oleh 10 perahu nelayan lainnya. Adapun lokasi pelarungan ancak sejauh 2 mil dari muara Sungai Kedung Pane, Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon.
Setelah ancak dilarung ke laut Cirebon, para nelayan melakukan doa bersama dipimpin R. Sugianto, seorang kebayan (juru kunci nadran) di tengah laut.
"Pada tahun kali ini, kami menyajikan kepala kambing berbeda dengan tahun sebelumnya yaitu kepala kerbau. Untuk saat ini harga kerbau mahal jadi terpaksa diganti kepala kambing. Kita juga menyajikan berbagai macam sayur mayur, buah-buahan, aneka jenis bubur dan jajanan ringan," tutur R Sugianto selaku kebayan
Sementara itu, Ketua nelayan Samadikun, Sofyan mengatakan, tradisi nadran kali ini berbeda dari tahun sebelumnya karena masih dalam kondisi pandemi.
"Kegiatan ini sebagai bentuk rasa syukur para nelayan kepada Allah SWT, selain itu kita sebagai generasi penerus wajib melestarikan tradisi nenek moyang. Dengan hasil tangkapan yang meningkat, sehingga bisa terus menyumbang PAD (Pendapatan Asli Daerah) untuk pembangunan Kota Cirebon," katanya. Terpisah, Lurah Kesenden Ruliyanto mengungkapkan, bahwa sedekah laut merupakan tradisi turun-temurun nelayan Samadikun Kelurahan Kesenden.
"Alhamdulillah para nelayan di Kelurahan Kesenden menyelenggarakan acara nadran atau sedekah laut yang diadakan dalam rangka wujud syukur nelayan kepada Allah SWT atas hasil laut yg telah didapat para nelayan. Wujud syukur ini diimplementasikan dengan pelarungan ancak (minatur perahu) di tengah laut Cirebon. Selain itu juga dalam rangka memelihara tradisi atau kearifan lokal masyarakat dengan harapan hasil tangkapan ikan meningkat serta kesejahteraan meningkat," tandasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait