Situasi yang tidak kondusif memaksa tim pengamanan mengevakuasi Messi lebih awal dari jadwal semula yang seharusnya 45 menit menjadi hanya sekitar 20 menit. Hal ini memicu aksi anarkis dari sebagian oknum suporter yang melemparkan botol plastik dan merusak kursi stadion sebagai bentuk pelampiasan rasa frustrasi mereka.
Menanggapi kekacauan tersebut, Pemerintah Bengal Barat bertindak tegas dengan membentuk Tim Investigasi Khusus (SIT). Ketua penyelenggara acara, Satadru Dutta, telah diamankan pihak kepolisian untuk menjalani pemeriksaan terkait dugaan kelalaian manajemen dan penyalahgunaan akses masuk stadion.
Hingga saat ini, netizen di seluruh dunia terus menyuarakan kritik terhadap tren "tur kilat" pemain bintang ke negara berkembang yang mematok harga selangit namun minim interaksi nyata dengan penggemar kelas pekerja yang telah berkorban secara finansial demi momen tersebut.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait
