CIREBON, iNewsCirebon.id – Pemerintah Kota Cirebon menghentikan sementara pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, usai 13 siswa SD mengalami mual dan sakit perut setelah menyantap menu program tersebut pekan lalu.
Meski demikian, Pemkot Cirebon menegaskan belum dapat memastikan penyebab pasti gangguan kesehatan yang dialami para siswa. Sampel makanan telah dikirim ke laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat di Bandung untuk diuji.
Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, mengatakan pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan apakah gejala yang muncul berkaitan dengan makanan MBG.
“Belum tentu dari MBG. Sampelnya sudah dibawa ke Bandung untuk diuji di lab, dan kita tunggu hasil dari provinsi. Saya juga belum menerima laporan resmi dari Kadinkes,” ujar Edo usai upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Balai Kota Cirebon, Selasa (28/10/2025).
Edo menilai langkah penghentian sementara oleh penyedia program, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), merupakan bentuk kehati-hatian sambil menunggu hasil uji resmi dari laboratorium.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr. Siti Maria Listiawaty, mengungkapkan bahwa hasil uji laboratorium baru akan keluar dalam waktu satu hingga dua minggu.
“Sampel sudah dikirim dan kami masih menunggu hasilnya. Dari situ baru bisa diketahui apakah ada kandungan mikroorganisme penyebab keracunan atau tidak,” jelas Maria.
Meski hasil uji belum keluar, Dinkes bersama SPPG tetap melakukan evaluasi agar pendistribusian makanan di lapangan lebih higienis dan aman dikonsumsi anak-anak.
Maria menambahkan, hasil pemantauan menunjukkan sebagian siswa menyimpan makanan terlalu lama sebelum dimakan, sehingga berpotensi menimbulkan gangguan pencernaan.
“Kalau dibiarkan lama, makanan bisa basi dan menyebabkan gejala sakit. Jadi harus langsung dikonsumsi,” ujarnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait
