BEKASI, iNewsCirebon.id – Upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat kembali menjadi perhatian pemerintah dan para pemangku kebijakan di Kota Bekasi. Sejumlah pihak, mulai dari Komisi IX DPR RI, Badan Gizi Nasional (BGN), hingga Dinas Sosial Kota Bekasi, berkumpul di Aula Musdalifah Asrama Haji Bekasi pada Rabu (12/11) untuk membicarakan penguatan layanan gizi bagi kelompok rentan.
Pertemuan yang dihadiri ratusan warga tersebut menyoroti pentingnya pemenuhan gizi sebagai investasi jangka panjang bagi generasi mendatang. Analis Kebijakan Muda dari BGN, Ade Tias Maulana, menyebut bahwa peningkatan literasi gizi menjadi kunci mengurangi risiko stunting dan masalah kesehatan lain di masyarakat.
“Perubahan perilaku dan peningkatan pengetahuan soal gizi itu jauh lebih menentukan. Kita ingin memastikan pemahaman ini sampai ke tingkat keluarga,” kata Ade.
Senada, perwakilan Dinas Sosial Kota Bekasi, Joshua, menekankan perlunya sinergi lintas sektor agar upaya penanganan gizi tidak hanya bertumpu pada bantuan makanan, tetapi juga pada pendampingan berkelanjutan.
“Kelompok rentan seperti balita, ibu hamil, dan anak sekolah harus mendapat perhatian yang konsisten. Tidak cukup hanya memberi makanan bergizi, tapi juga membangun kesadaran dan kebiasaan hidup sehat,” ujar Joshua.
Diskusi ini juga menyoroti peran masyarakat dalam mendukung perbaikan pola makan sehari-hari, termasuk edukasi gizi yang dapat dilakukan melalui sekolah, posyandu, maupun komunitas. Para peserta berharap inisiatif ini mampu menjadi gerakan bersama untuk menciptakan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan produktif menuju Indonesia Emas 2045.
Editor : Rebecca
Artikel Terkait
