CIREBON, iNewsCirebon.id – Lantunan gitar, suling, dan tembang khas pesisir kembali menggema di Stasiun Cirebon. Dalam rangka memperingati HUT ke-80, PT KAI Daop 3 Cirebon menghadirkan Seni Tarling Klasik Cerbonan, sebuah pertunjukan yang sarat makna budaya dan menjadi identitas masyarakat Cirebon.
Tarling Cerbonan adalah warisan seni khas Cirebon yang memadukan musik, drama, dan tari. Lebih dari sekadar hiburan, tarling telah lama menjadi media penyampaian pesan moral, penguat nilai-nilai sosial, hingga bagian tak terpisahkan dari berbagai upacara adat seperti pernikahan dan khitanan.
Manager Humas KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin, menuturkan bahwa tarling yang ditampilkan kali ini dibawakan oleh Grup Tarling Putra Sangkala Reborn pimpinan H. Momon Saptaji, putra dari maestro pencipta lagu legendaris “Kota Cirebon”.
“Melalui panggung di stasiun, kami ingin menghidupkan kembali pesona tarling yang pernah berjaya, sekaligus mengenalkan kepada generasi muda bahwa seni ini adalah jiwa Cirebon yang tidak boleh hilang,” ucapnya.
Suasana kian berkesan saat maestro Hj. Uun Kurniasih melantunkan tembang lawas penuh penghayatan. Lantunannya mengikat hati penonton, membawa mereka larut dalam nuansa syahdu khas tarling Cerbonan.
Salah seorang penumpang, Diah, mengaku terhanyut dengan pertunjukan tersebut.
“Ini pengalaman yang luar biasa. Rasanya seperti kembali ke akar budaya kita. Semoga tarling bisa tampil rutin agar terus hidup di tengah masyarakat,” ungkapnya.Senin (29/9).
Sementara itu, H. Momon Saptaji menyampaikan apresiasi mendalam kepada KAI.
“Pertunjukan di stasiun adalah kesempatan yang berharga. Tarling bisa bertemu langsung dengan masyarakat luas, dan respon positif ini menjadi semangat bagi kami untuk terus berkarya,” katanya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait
