Tren Gasing Penghapus di Sekolah Dinilai Berbahaya, Isi Staples Bisa Terlepas dan Lukai Mata

Rani Hardjanti
Belakangan ini, gasing penghapus menjadi tren di kalangan pelajar. Meski dianggap sebagai bentuk kreativitas siswa, mainan ini menuai kekhawatiran karena dinilai memiliki potensi membahayakan. Foto: Instagram

JAKARTA, iNewsCirebon.id – Belakangan ini, gasing penghapus menjadi tren di kalangan pelajar. Meski dianggap sebagai bentuk kreativitas siswa, mainan ini menuai kekhawatiran karena dinilai memiliki potensi membahayakan.

Gasing penghapus merupakan modifikasi alat tulis—penghapus—yang disusun menyerupai bentuk sudut mata angin. Potongan penghapus direkatkan menggunakan isi staples, dan bagian tengahnya biasa menggunakan paku payung sebagai poros.

Saat diputar, mainan ini mirip dengan fidget spinner yang sempat populer beberapa tahun lalu.

Meski terlihat sederhana dan menyenangkan, gasing penghapus ternyata memiliki risiko cukup tinggi. Beberapa kasus mencatat bahwa isi staples bisa terlepas saat gasing berputar kencang, dan bahkan sempat mengakibatkan siswa terkena klip di mata.

Salah satu kepala sekolah yang videonya sempat viral di media sosial turut memberikan imbauan kepada para orang tua dan guru. Ia menekankan pentingnya mengawasi tren ini agar tidak membahayakan anak-anak di sekolah.

"Ada (kasus) di mana isi staples masuk ke mata siswa. Ini sangat berbahaya," ujar sang kepala sekolah, Rabu (17/9/2025).

Berikut empat risiko dari tren gasing penghapus yang perlu diperhatikan:

1.Pemborosan alat tulis, terutama penghapus, yang seharusnya digunakan untuk belajar.

2.Menghabiskan uang, karena siswa rela membeli banyak penghapus hanya untuk dirakit menjadi gasing.

3.Bahaya fisik, seperti staples yang terlepas saat gasing berputar cepat dan bisa melukai mata atau bagian tubuh lainnya.

4.Gangguan konsentrasi belajar, karena siswa lebih fokus bermain daripada menyelesaikan tugas atau PR.

Pihak sekolah mengimbau agar tren ini tidak berkembang menjadi kebiasaan yang merugikan. Selain berisiko secara fisik, permainan ini juga berpotensi mengganggu proses belajar mengajar di kelas.

Editor : Miftahudin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network