Israel Dilanda Kerusuhan, Warga Jarah Uang dan Barang Mewah di Mal yang Hancur Dirudal Iran

Andika Mustaqim
Seorang warga Israel berdiri di depan mal yang hancur dirudal Iran, usai mal tersebut dijarah warga. Foto: ist

TEL AVIV, iNewsCirebon.id - Sebuah gedung apartemen mewah dan pusat perbelanjaan yang terletak di dekat markas besar militer Kirya di Tel Aviv mengalami kerusakan akibat serangan rudal balistik Iran pada awal konflik bersenjata selama 12 hari terakhir antara Iran dan Israel. 

Usai serangan rudal Iran, kerusuhan pecah di Tel Aviv. Warga Israel dilaporkan menjarah barang-barang mewah dan uang tunai dari gedung yang rusak. 

Surat kabar Haaretz mengungkapkan bahwa informasi mengenai serangan ini sebelumnya tidak dipublikasikan di Israel. 

Otoritas setempat sengaja menutupi lokasi serangan dengan alasan keamanan, agar Iran tidak bisa menggunakan informasi tersebut untuk meningkatkan akurasi rudalnya.

Menurut laporan Haaretz, sebuah menara hunian setinggi 32 lantai yang terletak di dekat pintu masuk Jalan Kaplan menuju markas besar Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terbakar akibat hantaman rudal. Seluruh penghuni gedung pun harus dievakuasi.

Di laporan terpisah, Channel 12 memberitakan bahwa Mal Azrieli, yang juga berada di kawasan Kirya, turut mengalami kerusakan akibat serangan rudal. 

Meskipun bangunan utama mal tidak hancur, beberapa etalase toko yang langsung menghadap jalan mengalami kerusakan parah, dengan kerugian diperkirakan melebihi satu juta shekel. Kerusakan pada fasad mal juga terlihat jelas dari jalan.

Beberapa hari setelah serangan, terjadi penjarahan terhadap sejumlah toko yang rusak. Para pelaku mencuri barang dagangan dan uang tunai dalam jumlah besar, menurut laporan tersebut.

Selama konflik selama 12 hari tersebut, Iran dilaporkan meluncurkan lebih dari 500 rudal balistik ke wilayah Israel, menewaskan 28 orang dan melukai ribuan lainnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sa’ar, saat mengunjungi lokasi serangan di Bat Yam bersama Menteri Dalam Negeri Jerman Alexander Dobrindt, mendesak negara-negara Eropa untuk mengaktifkan sanksi "snapback" terhadap Iran terkait program nuklirnya.

“Komunitas internasional kini memiliki tanggung jawab untuk mengambil tindakan nyata terhadap program nuklir Iran, terutama setelah Iran menyerang IAEA dan menyatakan bahwa mereka tidak lagi akan bekerja sama,” ujar Sa’ar.

Ia juga menyerukan negara-negara Eropa—terutama Inggris, Jerman, dan Prancis—untuk mengaktifkan mekanisme "snapback", yang memungkinkan pemberlakuan kembali sanksi PBB secara otomatis atas ketidakpatuhan Iran. 

Mekanisme ini berdasarkan perjanjian nuklir JCPOA 2015 dan akan kedaluwarsa pada bulan Oktober mendatang.

Dalam kunjungan pertamanya sebagai pejabat tinggi asing sejak berakhirnya konflik Iran-Israel minggu lalu, Dobrindt menegaskan pentingnya dukungan lebih besar terhadap Israel.

“Kita harus memperkuat solidaritas kita dengan Israel,” katanya, saat berada di lokasi reruntuhan akibat serangan Iran pada 15 Juni yang menewaskan sembilan orang, termasuk tiga anak-anak.


 

Editor : Miftahudin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network