Dua Korban Longsor Tambang Ilegal di Argasunya Cirebon Ditemukan Meninggal Dunia

Riant Subekti
Proses evakuasi korban meninggal longsor galian C ilegal di Argasunya, Kota Cirebon oleh petugas SAR gabungan. Foto : Riant Subekti / iNews Cirebon

CIREBON, iNewsCirebon.id – Tim gabungan akhirnya berhasil mengevakuasi dua korban tewas akibat longsor di lokasi tambang ilegal di Kelurahan Argasunya, Kota Cirebon, Rabu (18/6/2025).

 

Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, mengatakan bahwa kedua jenazah ditemukan setelah proses pencarian melelahkan yang dilakukan sejak hari sebelumnya.

 

“Pertama-tama, kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Pencarian sore ini kami hentikan karena dua korban telah berhasil ditemukan,” ujar AKBP Eko di lokasi kejadian.

 

Menurutnya, salah satu korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak utuh, sementara satu lainnya masih utuh. Proses evakuasi berlangsung sangat sulit karena medan yang curam dan berbahaya.

 

"Medannya sangat berat dan penuh risiko. Namun, berkat kerja keras tim gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, dan instansi lainnya, evakuasi bisa dilakukan dengan selamat," jelasnya.

 

Kapolres menegaskan, lokasi longsor tersebut merupakan bekas tambang ilegal yang telah lama ditutup dan tidak memiliki izin operasi. Ia menyebutkan bahwa aktivitas tambang di lokasi tersebut sudah beberapa kali diperingatkan untuk dihentikan.

 

“Kami sudah berkali-kali melakukan sosialisasi dan peringatan, mulai dari ketua RT/RW, hingga bersama unsur Forkopimda termasuk Wali Kota, Dandim, dan Danlanal,” katanya.

 

Pada 2 Juni 2025, pihak Forkopimda telah melakukan survei dan sosialisasi langsung di lokasi. Bahkan, plang larangan dan garis polisi sudah dipasang ulang pada 4 Juni 2025 setelah sebelumnya dirusak oleh warga.

 

"Namun kenyataannya, masih saja ada warga yang secara diam-diam menggali batu dan pasir secara tradisional. Garis polisi pun sempat dicabut," ungkapnya.

 

Guna mencegah kejadian serupa terulang, Kapolres menyebut pihaknya bersama Forkopimda akan merumuskan langkah strategis, termasuk wacana menutup total akses ke lokasi tambang tersebut.

 

“Kami akan diskusikan langkah lanjutan. Salah satunya adalah penutupan total akses agar tidak bisa dilalui kendaraan maupun pejalan kaki,” tegas AKBP Eko.

 

 

Editor : Miftahudin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network