CIREBON, iNewsCirebon.id — Tragedi longsor kembali mengguncang kawasan tambang batu alam Gunung Kuda di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jumat (30/5/2025) sekitar pukul 11.00 WIB. Sebanyak 14 orang dilaporkan tewas tertimbun material longsoran, sementara puluhan lainnya masih dalam pencarian.
Suara gemuruh disertai debu tebal berwarna kecoklatan menyelimuti area tambang. Jeritan dan teriakan mencekam mewarnai suasana ketika para penambang dan warga sekitar berusaha menyelamatkan diri dari reruntuhan bebatuan.
Hingga Sabtu (31/5/2025), tim SAR gabungan masih terus melakukan evakuasi dan pencarian korban. Jumlah korban jiwa diperkirakan bisa bertambah, mengingat masih banyak penambang yang belum ditemukan.
Kejadian ini menambah daftar panjang insiden serupa di lokasi yang sama. Sebelumnya, longsor di Gunung Kuda juga terjadi pada 2014 dan 2021, masing-masing menelan korban jiwa sebanyak 6 dan 2 orang.
Menariknya, warga sekitar mengaitkan kejadian ini dengan pertanda gaib. Menurut kesaksian sejumlah warga, beberapa hari sebelum longsor, terdengar suara lengkingan seperti kijang dari puncak gunung.
“Suara kijang itu terdengar Minggu malam sekitar pukul 10 malam sampai jam 3 dini hari. Setiap kali ada kejadian besar, suara seperti itu pasti terdengar,” ungkap Budiman, warga Desa Bobos, Sabtu (31/5/2025).
Gunung Kuda yang masih dikelilingi hutan memang dikenal sebagai habitat satwa liar. Namun bagi sebagian warga, suara-suara itu dianggap sebagai pertanda akan datangnya bencana.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) meninjau langsung lokasi bencana pada Sabtu siang. Ia tiba sekitar pukul 12.40 WIB dan langsung disambut warga serta jajaran pejabat setempat, termasuk Kapolresta Cirebon Kombes Sumarni dan Wakil Bupati Cirebon Agus.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait