KOTA CIREBON, iNews.id - Sultan Sepuh Aloeda II, Rahardjo Djali menganggap pro dan kontra terhadap dirinya sebagai Sultan merupakan hal biasa, namun dirinya memastikan kondisi Keraton Kasepuhan kondusif.
“Menyikapi tentang kericuhan antar keluarga saat pelantikan perangkat kasultanan, itu adalah lumrah,” ujar Rahadjo, Rabu (25/8/2021).
Rahardjo mengajak seluruh pihak yang tidak suka untuk menyelesaikan secara intelektual, bukan dengan cara premanisme.
“Kalau tidak suka mari selesaikan secara intelektual. Karena kita ini orang berpendidikan dan bermartabat, dan saya mengutuk tindakan premanisme,” katanya.
Rahardjo mengatakan, pihak yang tak puas terkait polemik dualisme kekuasaan di Keraton Kasepuhan Cirebon diselesaikan secara jalur hukum.
“Mari jangan menyelesaikan masalah secara premanisme. Kalau tidak puas selesaikan jalur hukum,” kata Rahardjo.
Rahardjo menanggapi tudingan pihak Sultan Sepuh XV terkait izin acara perangkat.
“Karena kami keluarga besar Keraton Kasepuhan jadi tidak memerlukan izin,” kata Rahardjo.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait