KOTA CIREBON, iNewsCirebon.id – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Cirebon menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan. Data terbaru mencatat 106 kasus DBD hingga 11 Februari 2025, sementara sepanjang 2024 terdapat 597 kasus dengan dua korban meninggal dunia.
Menyikapi kondisi ini, Pemerintah Kota Cirebon menggelar Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN) pada Jumat (14/2/2025). Pj Wali Kota Cirebon, Dr. Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si, turun langsung meninjau aksi pembersihan lingkungan yang dilakukan secara serentak bersama masyarakat, tenaga kesehatan, dan relawan.
"Pencegahan yang paling efektif adalah menjaga kebersihan lingkungan. Kita harus memastikan tidak ada genangan air yang bisa menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti," tegas Agus Mulyadi.
Selain Gertak PSN, Pemkot juga mengaktifkan kembali program Siswa Pemantau Jentik (Sipetik) di sekolah-sekolah. Melalui program ini, siswa diajarkan untuk mengenali dan memberantas jentik nyamuk sejak dini.
Musim penghujan menjadi faktor utama meningkatnya kasus DBD dan penyakit menular lainnya, termasuk Chikungunya. Sepanjang 2024, Kota Cirebon mencatat 8 kasus Chikungunya, sementara pada awal 2025 telah ditemukan 5 kasus.
Pemkot Cirebon mengimbau warga untuk menerapkan langkah 3M, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup wadah yang berpotensi menampung air, serta mendaur ulang barang bekas. Dengan kerja sama seluruh elemen masyarakat, diharapkan penyebaran DBD dan Chikungunya dapat ditekan secara maksimal.
"Program ini tidak akan berjalan optimal tanpa partisipasi aktif dari masyarakat. Kami berharap semua pihak ikut berperan dalam menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat," pungkas Pj Wali Kota.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait
