Seorang ayah dari satu mahasiswi, yang menolak disebutkan identitasnya mengatakan putrinya marah dengan kejadian itu.
"Dia sangat kesal sampai-sampai dia berpikir untuk keluar dari universitas," katanya.
“Seharusnya seorang pengajar menjadi pemimpin di masyarakat, seorang figur ayah atau ibu, jadi saya kira dia tidak harus dalam peran itu,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia tercengang bahwa dosen akan menunjukkan hal itu kepada anak-anak muda.
"Ini adalah pelanggaran kepercayaan," katanya.
Laporan telah diajukan ke universitas dan dosen tersebut ditangani sesuai dengan kebijakan dan prosedur universitas setelah penyelidikan.
"Universitas diberitahu tentang insiden yang terjadi pada Rabu, 9 Maret, saat kuliah Zoom, setelah menerima sejumlah keluhan dari mahasiswa dan orang tua," kata pihak universitas dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari The Sunday Telegraph, Selasa (15/3/2022).
“Universitas telah mengambil tindakan cepat, menghentikan akademisi yang bersangkutan sementara menyelesaikan penyelidikan penuh dan menyeluruh tentang masalah ini,” lanjut pihak universitas, seraya menambahkan bahwa pihaknya juga telah menjangkau mahasiswa dan mahasiswi yang terkena dampak untuk memberikan dukungan.
Menurut laporan media tersebut, dosen yang bersangkutan telah mengajar bahasa Inggris di universitas itu sejak tahun 2015.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait