Kritik itu tidak terlihat terkait dengan kematiannya, tetapi menjadi sorotan media setelah Rusia sekarang menginvasi Ukraina.
Saat masih hidup, dia prihatin atas tindakan keras pasukan Rusia terhadap protes dan apa yang dia lihat sebagai keinginan untuk membentuk Rusia yang lebih besar.
“Mengingat fakta bahwa Putin mengalami banyak penghinaan di masa kanak-kanak, dia tidak bisa membela dirinya sendiri karena bentuk fisiknya [kecil], tidak mengherankan bahwa dia pergi setelah sekolah hukum dan bergabung dengan KGB,” bunyi postingnya sebulan sebelum dia dibunuh.
“Orang-orang seperti itu pemalu dan takut sejak kecil, takut kebisingan dan kegelapan, orang asing, sehingga sifat-sifat seperti hati-hati, menahan diri, dan kurangnya komunikasi dikembangkan sejak awal dalam karakter mereka," lanjut dia.
"Saya hanya bisa berasumsi, menurut pendapat saya, psikopati atau sosiopati yang jelas terlihat dalam dirinya," sambung dia.
Dia memberi tahu para followernya: “Untuk psikopat, penting untuk terus mengalami rasa kesempurnaan dan ketajaman hidup, sehingga mereka menyukai risiko, pengalaman yang intens, komunikasi yang intens, aktivitas yang intens, kehidupan yang intens dan dinamis."
“Mungkin dia benar-benar ingin meningkatkan integritas Rusia dan dengan tulus mendoakan kebaikan untuk Rusia. Tapi bisakah dia benar-benar melakukan sesuatu?" paparnya.
Dia menjelaskan bahwa dirinya memiliki keraguan besar. "Saya pikir Anda sendiri tahu jawaban untuk pertanyaan ini," tulisnya, yang dilansir The Mirror, Selasa (15/3/2022).
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait