"Yang diingat saya hanyalah kesan yang sangat mendalam selama menjadi petugas pemulasaraan jenazah, "ucapnya.
Menurutnya profesi yang di jalaninya merupakan profesi yang terhormat.
“Saya menyukai pekerjaan tersebut karena yang saya jalani itu pekerjaan yang terhormat, penuh nilai ibadah dan menjadi petugas pemusalaraan jenazah mengingatkan kita bahwa kematian bisa mengintai kita kapan saja,” ujarnya.
Pengalaman yang sangat berkesan kata dia, bulan November dan Desember 2020.
"Kami pernah disibukkan dengan pemeliharaan jenazah covid-19, setiap hari kami harus menguburkan jenazah pasien yang plus covid-19, "ujarnya
Hal itu, menurutnya, merupakan tugas negara, karena kami sebagai petugas medis, ketika ada yang meninggal akibat Covid-19, maka kami akan menguburkan sesuai dengan protokol Covid-19.
Tetapi, kata dia, ketika masyarakat tidak menerima bahwa keluarganya yang dikubur secara Covid, terkadang mereka marah-marah kepada tim medis kami yang di lapangan terkadang pula kami diolok-olok
"Permasalahan seperti itu tidak terlalu dipikirkan, karena kami tim pemulasaraan ketika masyarakat itu tidak menerima keluarganya dengan prokesnya kami serahkan kepada pihak kepolisian dan pihak TNI, "katanya
Bagaimanapun juga, kata dia, kita harus tetap bekerja secara profesional dan penuh kesabaran menghadapi permasalahan tersebut.
Ia berpesan, agar masyarakat terhindar dari pandemi Covid-19 ini tetap waspada, jaga kesehatan dan tetap patuhi anjuran Prokes.
"Kita sebagai manusia harus berikhtiar, agar covid-19 segera berlalu, “pungkasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait