Mengungkap Sejarah, Syarat, dan Makna Gerakan Tari Sintren

Wafa Amatullah/ Mg6
Keunikan Tarian Sintren terletak pada gerakannya yang seakan diulang-ulang, tepatnya pada gerak duduk geleng kepala, gerak tangan ukelan, dan gerak malangkerik. Foto: Ist

Syarat Tari Sintren

Bagi wanita yang ingin menjadi penari Sintren, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Sang penari harus dalam keadaan suci dan bersih. Sebelum melakukan pementasan sang penari juga harus berpuasa terlebih dahulu. Hal ini ditujukan agar ruh tidak mengalami kesulitan saat akan memasuki tubuh sang penari. 

Selama melakukan pementasan, penari sintren akan melakukan gerakan tarian dalam keadaan tidak sadarkan diri. Hal ini disebabkan karena tubuh si penari diyakini telah dirasuki ruh.

Nantinya sang penari akan memainkan gerakan-gerakan Tari dalam keadaan kesurupan roh penguasa pantai utara Jawa, Dewi Lanjar Sari. 

Makna Tari Sintren  

Dalam prosesnya pada tarian ini, ada dua hal yang paling menonjol dari Tari Sintren, yaitu kurungan ayam atau ranggap dan uang. Kurungan Ayam atau Ranggap Kurungan ayam berbentuk melengkung menggambarkan fase kehidupan manusia.

Ada kalanya manusia berada di atas, namun ada pula saat-saat di mana ia ada di bawah. Uang Uang yang dilempar oleh penonton saat penari sedang beraksi dan membuat mereka menjadi jatuh dan lemas bermakna kehidupan manusia tidak harus selalu mendahulukan hal duniawi. Sikap terlalu serakah akan membuat manusia jatuh. 

Demikianlah sejarah, syarat, dan makna Tari Sintren. Semoga bermanfaat. 

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network