Oleh Kartino,M.Pd Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Kota Cirebon
KOTA CIREBON, iNewsCirebon.id - Mulai tahun Pembelajaran 2022-2023 Kurikulum Merdeka sudah diimplementasikan oleh sekolah-sekolah dihampir seluruh Indonesia tidak terkecuali Kota Cirebon , baik melalui Program Sekolah Penggerak (PSP) maupun Implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri baik, Mandiri Belajar, Mandiri Berubah dan Mandiri Berbagi.
Kemdikbudristek memberikan keleluasaan penuh kepada sekolah dan guru untuk mendesain pembelajaran sesuai dengan kondisi dan sumber belajar yang ada di sekolah masing-masing. Guru-guru diberikan keluasan untuk menuntaskan Capaian Pembelajaran (CP) sesuai kemampuan dan menentukan Tujuan Pembelajaran (TP) yang diharapkan dan tentu saja membuat Alur Pembelajaran (ATP) sampai ke Modul Ajar (MA) yang mana semua berpihak pada murid.
Struktur Kurikulum Merdeka pada Pendidikan Dasar dan Menengah terdiri dari dua kegiatan utama yaitu Pembelajaran Intrakulikuler dan Kokurikuler berupa Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Sebagai salah satu Pengawas sekolah di Dinas pendidikan Kota Cirebon, berkewajiban memantau dan mendampingi guru-guru baik di wilayah binaan maupun guru—guru mata pelajaran dalam hal ini mata pelajaran bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Dan dari hasil bincang-bincang dengan guru-guru dan menebar pertanyaan melalui aplikasi google form untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan mereka terhadap kurikulum merdeka. Hasil yang di dapat ternyata masih banyak ditemukan guru-guru yang belum memahami Kurikulum merdeka secara utuh.
Menghadapi beberapa temuan dilapangan terkait pemahaman kurikulum merdeka yang belum merata dan tersampaikan secara utuh sebagai seorang pengawas sekolah ini merupakan tantangan yang harus dihadapi dan dicarikan solusi terbaik. Berbagai cara sebenarnya sudah dilakukan dari memberikan pemahaman dulu kepada teman-teman pengawas sekolah di lingkungan kerja dengan menyamakan persepsi agar mereka bias menyebar pada sekolah binaanya masing-masing secara menyeluruh sampai terjun langsung kesekolah bina dan sekolah-sekolah lintas level melalui gugus-gugus dilevel Sekolah Dasar (SD) yang mengalami kesulitan dalam memahami kurikulum merdeka ini melalui bidang kurikulum dan tenaga kependidikan (Kurtendik) dan didukung oleh Balai Besar Penjamain Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Barat yang sebelumnya dikenal dengan nama Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP).
Dari data Dashboard Platform Merdeka Mengajar (PMM) aktivasi belajar.id dan pemanfaatan fitur-fitur di dalam PMM di Kota Cirebon masih tertinggal jauh dengan 26 Kabupaten /Kota Lain di Jawa Barat. Hal ini menambah tantangan baru untuk mengambil tindakan cepat agar guru-guru di Kota Cirebon segera mensukseskan program ini karena terkait dengan pembelajaran Kurikulum Merdeka yang akan berdampak langsung pada murid.
Dari hasil pemantauan selama mendampingi dan berbagi tentang Kurikulum Merdeka serta dari hasil bincang-bincang serta menebar pertanyaan lewat Google formpada 68 guru didapatkan hasil masih banyak teman-teman guru hebat yang belum memahami bagaimana pelaksanaan kurikulum merdeka secara menyeluruh. Bahkan ada beberapa guru yang masih cuek dan tidak perduli dengan kurikulum ini mereka ada yang beranggapan kurikulum sebelumnya kurikulum 13 saja belum paham sudah ada kurikulum baru lagi yang menambah tidak paham.
Menyadarkan mereka untuk tidak apriori terhadap kebijakan pemerintah bukanlah hal yang mudah mereka berbicara seperti itu karena mereka tidak tahu kurikulum merdeka kenyataanya bukanlah kurikulum yang benar-benar baru. Kurikulum Merdeka adalah penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum 13 ,Kurikulum Darurat dan Kurikulum Prototype yang selanjutnya di sebut Kurikulum merdeka.
Agar mereka tahu dan menyadari bahwa Kurikulum Merdeka sangatlah memudahkan guru dalam menjalani kurikulum merdeka dengan cara harus diberikan informasi yang akurat, mendampingi, mengarahkan dan menyenangkan bagi mereka supaya mereka terpanggil untuk melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid.
Dari sekian banyak guru-guru ada diantara mereka yang masih menerka-nerka,bahkan ada yang masih belum mengerti tentang kurikulum ini. Padahal dari pihak Kemdikbudristek sudah memberikannya kemudahan lewat Platform Merdeka Mengajar (PMM) semua informasi terkait kurikulum ada di sini. Begitu pula Dinas Penddikan terjun langsung dengan TIM nya memberikan pelatihan-pelatihan tentang Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dan beberapa sekolah mengadakan pelatihan tentang kurikulum Merdeka.
Prakarsa kecil berupa Brosur Ajar Gerakkan Edukasi Kurikulum Merdeka (BAGEUR) ternyata mendapat 100% tanggapan setuju untuk menjadi tambahan bahan ajar bacaan edukasi guru-guru tentang kurikulum merdeka.
Dari hasil survey di atas dan hasil berdialog dengan teman-teman guru hebat, masih ditemukan beberpa guru yang menginginkan ada bahan bacaan yang bisa mereka pelajari. Mereka membutuhkan bahan bacaan berbentuk cetakan yang memudahkan mereka untuk memahami kurikulum merdeka secara menyeluruh.
Peluang ini harus disikapi dengan menemukan ide bagaimana jika membuat brosur Ajar untuk mengedukasi guru-guru dan masyarakat yang membutuhkannya.
Sebagai salah satu narasumber Kurikulum Merdeka di Kota Cirebon bahan tayang PPT yang sudah ada dipindahkan ke bentuk brosur dan ditambahkan variasi menggunakan aplikasi canva agar supaya menarik bagi siapa saja yang melihat dan membacanya.
Dari latar belakang yang sudah dipaparkan di atas pemahaman tentang Kurikulum Merdeka belum secara menyuluruh menyentuh pendidik. Bagaimana bisa menjalankan Kurikulum Merdeka jika pemahman tentang ini belum terserap merata? Hal ini disebabakan beberapa hal yakni :
1. Kurangnya informasi dari pemerintah seccara langsung pada Pendidik
2. Banyak informasi dalam bentuk digital yang notabene tidak semua pendidik menguasaianya
3. Perlunya budaya literasi ditingkatkan di kalangan Pendidik dan Masyarakat.
Untuk itulah tercetus ide untuk mewadahi bagi pendidik dan masyarakat yang ingin mengetahui tentang Kurikulum Merdeka secara manual melalui Brosur Ajar Gerakan Edukasi Kurikulum Merdeka atau di akronimkan sebagai BAGEUR.
Apakah BAGEUR dapat meningkat pengetahuan literasi masyarakat tentang pendidikan Kurikulum Merdeka?
Tujuan dari Inovasi BAGEUR ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan literasi masyarakat tentang pendidikan Kurikulum Merdeka melalui Brosur.
BAGEUR dapat menjadi bahan ajar dan mengedukasi pendidik di sekolah bina dan sekolah lainnya
Melalui BAGEUR pendidik Mampu memahami kurikulum Merdeka secara focus dan mudah dalam memahaminya.
Melatih literasi dasar mereka terhadap Kurikulum Merdeka
BAGEUR menjadi bahan informasi tidak hanya bagi pendidik yang ada di sekolah tetapi bagi masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai Kurikulum Merdeka yang bisa di pajang di Ruang Informasi atau tamu.
BAGEUR menjadi sarana dan bahan informasi bagi tamu dari instansi lain dan masyarakat yang berkunjung ke Dinas pendidikan terkait informasi pendidikan di Kurikulum Merdeka
BAGEUR merupakan wadah informasi dan edukasi bagi masyarakat tentang pendidikan Kurikulum Merdeka
Inovasi ini berbentuk Brosur yang berwarna dan menarik ytang mana berisi informasi mengenai kebijakan pemerintah dan tahapan-tahapan yang ada di Pendidikan Kurikulum Merdeka. Brosur dibuat menggunakan aplikasi Canva dan di cetak di kertas mengkilap ( glossy) agar dapat menarik minat siapaun yang membacanya.
Brosur ini diberi nama BAGEUR yang mempunyai kepanjangan Brosur Ajar Gerakan Edukasi Kurikulum Merdeka. Brosur ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada guru-guru tentang kurikulum merdeka.
BAGEUR terbuat dari kertas cetak mengkilap (Glossy) ukuran A4. Isi brosur berupa materi pendidikan tentang Kurikulum Merdeka yakni, Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Assesmen (Penilian) Profil Pelajar Pancasila, Projek Penguatan Profil Pelajar pancasila (P5), Pembelajaran Berdiferensiasi.dan Platform Merdeka mengajar (PMM).
Posisi atau peletakan materi dibuat semenarik mungkin dan berwarna menggunakan aplikasi Canva. Mengapa demikian agar brosur ini dapat menarik perhatian dan tergugah untuk membaca isi dari brosur. Canva adalah alat desain grafis online yang dapat digunakan secara gratis . ( https://www.canva.com)
BAGEUR dalam bahasa sunda berarti Baik harapan yang ingin dicapai adalah brosur ini adalah dapat menebar kebaikan dan memberikan manfaat serta pengetahuan tambahan bagi- pendidik dan masyarakat hebat dalam berliterasi tentang Kurikulum Merdeka.
Tahapan Inovasi BAGEUR pada tahapan prototipe sehingga produksi tahap awal mengumpulkan bahan materi brosur, mendesain brosur menggunakan aplikasi Canva, selanjutnya adalah proses pencetakan menggunakan printer dan tahap terakhir adlah uji coba pasa Dinas Pendidikan dan Sekolah bina.
BAGEUR adalah brosur Ajar untuk mengedukasi pendidik dan masyarakat terhadap pendidikan Kurikulum Merdeka.Ada beberapa Inovasi tentang kurikulum merdeka yang sudah dibuat oleh pemerintah dan beberapa orang semua menggunakan system digital.sedangkan BAGEUR merupakan inovasi yang produknya berupa brosur dengan perpaduan digitalisasi dan Manual sebagai bahan dan wadah bacaan literasi pendidik dan masyarakat terkait kurikulum Merdeka
BAGEUR merupakan Inovasi berupa brosur ajar menarik dan berwarna untuk mengedukasi pendidik dan masyarakat tentang Kurikulum Merdeka. BAGEUR merupakan akronim dari Brosur Ajar Gerakan Edukasi Kurikulum Merdeka. Brosur terbuat dari kertas ukuran A4 satu sisi terbagi menjadi 3 bagian begitupula sebaliknya. Isi dari brosur berupa materi Kurikulum Merdeka yang diambil dari berbagai sumber. Proses pembuatan BAGEUR menggunakan aplikasi Canva.
BAGEUR dibuat untuk memberikan pembelajaran tentang Kurikulum Merdeka kepada mereka yang membutuhkan bahan baca literasi yang menguasai IT atau tidak.
BAGEUR dibuat untuk semua kalangan yang membutuhkan informasi terkait kebijakan Pemerintah dalam hal ini Kemdikbudristek tentang pendidikan Kurikulum Merdeka.
BAGEUR sebagai bahan informasi (dipajang) di Dinas pendidikan , Sekolah, dan tempat umum.
Keunggulan BAGEUR
1. Mudah dibuat
2. Mudah diproduksi
3. Mudah digunakan
4. Mudah disimpan
5. Tampilan Menarik ( Berwarna)
6. Menjadi bahan edukasi bagi semua kalangan
Kelemahan BAGEUR
1. Membutuhkan bahan kertas yang banyak
2. Memproduksi BAGEUR membutuhkan biaya.
Selain Inovasi BAGEUR , Kartino membuat bebrapa Inovasi diantaranya
1. MPO JALI ( Media Pohon Jati Literasi ) merupakan media ajar untuk pembelajaran berbentuk Bannner menggunakan 3 warna Merah, kuning dan Hijau yang memepunya filosofi dalam pembelajaran. ( Finalis Inobel 2017)
2. L2D ( Leaflet Lingkaran Deskriptif Teks) merupakan media ajar untuk pembelajaran berbentuk Drat
3. MEGA MENDUNG ( Meniru Gaya Menebak Tudung) merupakan Media dan Model pembelajaran berbentuk Tudung yang terbuat dari Jaring Penagkap Ikkan dan Udang. Media ini berkearifan Lokal) ( Juara III Gupres Jawa Barat 2019)
4. HOTS BAG ( Hopscotch Style Bag) Media pembelajaran berbentuk Tas ketika dibuka maka berbentuk permainan traditional Engklek. ( Finalis Guru Inspiratif 2021 Kemdikbudristek)
5. KAPTEN LITERASI merupakan ikon literasi yang menggunakan kostum bertopeng untuk menarik perhatian anak-anak dalam berliterasi
6. GATOTMACA meruapakan ikon di TBA Pesisir , merupakan ikon taman baca anak pesisir di kabupaten Cirebon yng bertugas mendongeng buat anak-anak.
7. Lagu KAPTEN LITERASI meruapakn lagu motivasi dalam berliterasi
Di lingkungan kerja pengawas sekolah yakni Dinas Pendidikan sudah diadakan sosialisasi tentang Kurikulum Merdeka, karena memang ditempat inilah penguatan Kurikulum Merdeka di lakukan sebelum di sebarkan ke sekolah-sekolah.
Tetapi untuk perlu ada data kebutuhan dan pemahaman dasar pendidik maka disebarlah Google form terkait pemahaman kurikulum Merdeka
Penyebaran Survey ini terdapat 68 respondens terdiri dari beberapa Guru mata pelajaran dan kepala sekolah juga baik guru, TK,SD maupun guru SMP.
Dari data survey didaptkan bahwa mereka ada yang mengajar sebagai guru kelas ,guru mata pelajaran dan kepala sekolah.
Pemahaman mereka tentang Kurikulum Merdeka berdasarkan data di atas sudah cukup baik hanya masih sangat rendah tentang Pembelajaran berdiferensiasi.
Aktivasi akun belajar.id berdasarkan terdapat 89,7% sudah aktivasi sementara 10,3% belum aktivasi, bagian inipun harus segera ada perubahan menjadi 100%.
Sementara itu aktivasi/menginstall PMM sudah terdpat 91,2% dan 8,85 belum aktivasi/menginstall PMM.Ini menandakan bahwa usaha TIM berhasil.
Fitur Pelatihan mandiri sudah dikerjakan oleh guru-guru sebanyak 66,2% sisanya 33,8% belum mengerjakan.
Dari data ini dan data dashboard PMM hanya terdapat beberapa guru yang sudah menyelesaiakan topik secara tuntas termasuk post testnya tetapi pada aksi nyata ditemukan banyak guru-guru yang belum menguploadnya. Seperti yang terlihat pada diagram di bawah ini.
Apakah keberadaan Pengawas sekolah sudah membantu membimbing Guru-guru dalam memahami Kurikulum Merdeka dari hasil survey terdapat 98,5% menjawab sudah.
Survey terhadap pemahaman yang utuh terhadap Kurikulum Merdeka terdapat 51,5% masih ragu-ragu sedangkan 44,1% sudah mantap memahami kurukulum merdeka sisanya tidak memahami sama sekali.
Untuk pelaksanaan Tes Diagnostik terdapat 61,8% sudah pernah melakukannya sedangakan 38,2% belum pernah mengadakan tes diagnostic karena pengetahuan tentang berdiferensiasi belum mereka ketahui dikarenakan belum mendapatkan pengetahuan mengenai ini.
Guru-guru yang sudah menjalankan pembelajaran berdiferensiasi terdapat 52,9% dan sisanya 47,1% belum menjalankan pemebelajaran berdiferensiasi.
Sebelumnya ide pembuatan Inovasi BAGEUR sudah didiskusikan terlebih dahulu bersama pengawas sekolah baik Pengawas TK , Pengawas SD dan Juga Pengawas SMP dan mereka mendukung prakarsa ini dan dilanjutkan ke Koordinator Pengawas (Korwas). Beliau setuju dan memberikan masukan-masukan tentang brosur ini baik dari segi tulisan, komposisi warna dan ukuran kertas juga dibahas.
Setelah BAGEUR dibuat langsung diprint menggunakan printer di kantor pengawas sekolah. Pengenalan BAGEUR dilakukan dihadapan teman-teman pengawas sekolah dan mendapat respon positif dan meminta untuk bisa diperbanyak dan disebarkan ke sekolah-sekolah. Sample BAGEUR pun diperlihatkan pada kepala sekolah dan guru-guru di sekolah bina dan mendapatkan respon yang positif pula dan berharap BAGEUR dapat dimiliki oleh mereka sebagai bahan bacaan yang akan menambah pengetahuan tentang kurikulum merdeka.
Pengawas Sekolah yang berada dinaungan dinas Pendidikan memilik peranan penting untuk mewujudkan percepatan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka.
Inovasi BAGEUR ini dapat membantu mempercepat pemahaman tentang Kurikulum Merdeka, serta mewadahi bagi pendidik dan masyarakat yang ingin tahu Kurikulum merdeka versi Cetak.
Dalam pidatonya pada peringatan hari pendidikan Nasioanal tahun 2023 Menteri Pendidikan, Kebudayan, Riset dan Teknologi bapak Nadiem Anwar Makarim menghimbau agar masyarakat Indonesia untuk ikut menyemarakkan Program Merdeka Belajar dalam Kurikulum Merdeka. dengan semangat untuk meneruskan perwujudan Merdeka Belajar, mendidik generasi Pelajar Pancasila yang cerdas berkarakter, dan membawa Indonesia melompat ke masa depan dengan pendidikan yang memerdekakan.
Inovasi yang dibuat dalam rangka untuk meningkatkan edukasi pada masyarakat mengenai Kurikulum Merdeka agar masyarakat dapat membantu percepatan program ini. BAGEUR dibuat agar masyarakat memahami tentang pendidikan terkini dan mendorong anak-anak mereka untuk menjadi anak-anak Indonesia yang cerdas berkarakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
BAGEUR akan disebar ditempat-tempat umum agar masyarakat mudah dan melek terhadap literasi Kurikulum Merdeka. Salah satu tempat umum yang bisa menjadi target untuk menebar BAGEUR adalah Stadiun Bima yang setiap hari minggu dipenuhi masyarakat untuk olah raga dan jajan di sana.
Dengan BAGEUR masyarakat akan tahu dan membantu pemerintah dan Dinas pendidikan dalam menjalankan program Kurikulum Merdeka di lingkungan mereka, di rumah dan dimanapun mereka berada.Contohnya para orang tua bisa menyiapkan dan mendidik anak-anaknya sesuai apa yang diharapkan oleh Program Kurikulum Merdeka, mendukung sekolah dengan program-program dari Merdeka Belajar.
Road Map dari inovasi BAGEUR adalah sebagai berikut
1. Kebijakan pemerintah Kemdikbudristek terkait Kurikulum Merdeka tahun 2021-2022
2. Tercetusnya Ide Inovasi setelah mengadakan pengamatan, wawancara dan menyebar survey tentang pemehaman Kurikulum Merdeka dan Inovasi BAGEUR terbentuk.2022
3. Pencetakan BAGEUR sebagai Prototipe di Dinas pendidikan dan Sekolah Bina ( Sedang berlangsung) 2023
4. Rencana pengembangan, menebar BAGEUR di Dinas, sekolah-sekolah, Masyarakat 2023-2024
5. Tahap akhir, semua tersamapaikan, terpahami oleh semua kalangan 2024
Dalam menebar BAGEUR dibutuhkan pendidik dan masyarakat yang mau berkontribusi dan perduli terhadap pendidikan. Mereka nantinya dapat membantu menebar di tempat-tempat umum, BAGEUR dapat dipromosikan oleh mereka lewat promosi langsung on the spot (di area Car Free Day, Keramaian dll)
Dalam memperbanyak atau memproduksi BAGEUR dibutuhkan dana dan jasa percetakan.
BAGEUR membutuhkan dukungan dana lewat Dinas pendidikan,sekolah-sekolah, donator masyarakat dan pihak-pihak yang perduli pendidikan seperti perusahan, percetakan, bank dll, dalam upaya menebar Kurikulum Merdeka secara massif.
Inovasi ini bisa berpeluang tersebar tidak hanya di kota Cirebon, tetapi juga bisa menebar luas untuk Jawa Barat bahkan seluruh Indonesia. Permasalahan yang akan dihadapi adalah membutuhkan dana untuk biaya produksi dimana biaya cetak 1 rim kertas sekitar 1 juta rupiah.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait